๐“๐ž๐ญ๐š๐ฉ๐ฅ๐š๐ก ๐๐ž๐ซ๐ฌ๐ž๐ซ๐ฎ & ๐๐ž๐ซ๐ก๐š๐ซ๐š๐ฉ ๐Š๐ž๐ฉ๐š๐๐š๐๐ฒ๐š

 ๐“๐ž๐ญ๐š๐ฉ๐ฅ๐š๐ก ๐๐ž๐ซ๐ฌ๐ž๐ซ๐ฎ & ๐๐ž๐ซ๐ก๐š๐ซ๐š๐ฉ ๐Š๐ž๐ฉ๐š๐๐š๐๐ฒ๐š

Pdt. Harris Muller Manurung

Markus 11:9 , Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: “Hosana! Diberkatilah Dia yang datang 1  dalam nama Tuhan,

1. Sobat kairos…

Setiap orang haruslah memiliki harapan dan cita-cita dalam hidupnya, karena dari sanalah seseorang akan mempunyai gairah hidup, dia akan semangat menjalani hidupnya dan bersukacita.

Harapan dan cita-cita itu menjadikan setiap orang mempunyai tujuan hidup yang jelas sehingga dia tahu arah dan jalan yang harus dilaluinya.

Karena itu orang yang tidak mempunyai harapan dan cita-cita adalah orang yang tidak mempunyai tujuan hidup, sehingga dia akan asal-asalan menjalani hidupnya dan tidak mengerti arti kehidupannya.

Kita bisa melihat dan membedakan org yg mempunyai harapan dan cita-cita dengan orang yang tidak memiliki harapan dan cita-cita, misalnya:

Seorang anak, bila dia mampunyai harapan dan cita-cita maka dia akan semangat dan sukacita menjalani masa sekolahnya, dia akan membentuk dirinya menjadi anak yang rajin belajar, dia juga tahu apa yng harus dilakukannya, dia tahu jalan mana yang harus dilaluinya supaya dia dapat meraih cita-citanya.

Tapi jika seorang anak tidak mempunyai harapan dan cita-cita maka dia akan asalยฒan menjalani hidupnya, yang ada hanya bermalas-malasan, dan bisa menjadi anak yang terpengaruh perilaku kebiasaan yg buruk.

– Begitu juga seorang bapak sebagai kepala keluarga, bila dia mempunyai harapan dan cita-cita: misalnya anak-anak saya harus hebat dan melebihi saya, saya mau keluarga saya menjadi keluarga yang bahagia dan menjadi teladan. Maka dia akan semangat dan bekerja keras, dia tahu apa yang harus dilakukannya, mendidik anak-anaknya dan hidup dalam cinta kasih dikeluarganya.

Tapi seorang bapak yang tidak punya harapan dan cita-cita maka hidupnya akan membosankan dan monoton, kurang memperhatikan keluarga dan lepas dari tanggungjawab.

2. Karena itu sobat kairos sipapun kita, mulai dari anak-anak sampai kepada orang tua milikilah harapan dan cita-cita, maka hidupmu akan menjadi berwarna, engkau akan semangat dan penuh dengan sukacita.

Semangat dan kegembiraan akan harapan dan cita-cita itulah yang ada dalam diri orang-orang Jahudi pada saat itu. Sehingga mereka menyambut kedatangan Yesus dengan bersorak sorai dengan menyerukan “hosana”, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan.

Harapan dan dan cita-cita mereka adalah Yesus akan membebaskan mereka dari kekuasaan Romawi dan membangkitkan kembali kejayaan Israel sebagai bangsa yang besar.

Mereka beranggapan bahwa harapan dan cita-cita mereka sudah dekat, harapan dan cita-cita mereka ada dalam diri Yesus. Itu yang menjadikan umat Yahudi begitu bersukacita dan bersoraksorai.

Tetapi harapan dan cita-cita mereka itu tidak menjadi kenyataan, Yesus yang mereka harapkan itu tidak mampu melakukan sesuai keinginan harapan dan cita-cita mereka. Akibatnya mereka menjadi kecewa, mereka yang semula mengagungkan dan berseru kepada Yesus, berbalik menyuarakan untuk menghukumNya.

Tetapi seaungguhnya yang diperbuat Yesus, jauh lebih besar dari harapan dan cita-cita umat Yahudi. Yesus tidak hanya membebaskan umat Yahudi tetapi semua bangsa, Yesus tidak hanya mensejahterakan hidup di dunia tetapi memberikan kehidupan yang kekal.

3. Sobat Kairos, apa yang bisa kita lihat dari Firman Tuhan ini:

1. Tuhan memberikan yang terbaik.

Kebaikan dan kasih Tuhan sudah tidak kita ragukan lagi. Dia sungguh-sungguh mengasihi kita, artinya Dia pasti memberikan yang terbaik kepada kita. Tetapi pikiran kita yang terbatas ini sering menjadikan kita egois, dan tidak mengerti karya perbuatan Tuhan. Karena itu mari kita percayakan hidup kita ini seutuhnya ke dalam tangan pengasihanNya, biarkan Dia yang mengatur hidup kita.

Apapun yang terjadi dalam kehidupan kita tidak menjadikan kita kecewa dan putus asa, tapi kita yakinkan Tuhan yang merancangnya sehingga kita tetap optimis dan terus melakukan yang terbaik dalam hidup kita.

2. Teruslah miliki dan raih segala harapan dan cita-citamu

Karena dengan itulah hidupmu akan engkau jalani dengan kebahagiaan, dengan semangat dan dengan segala kreatifitas. Sehingga akan menjadikan hidupmu menjadi berkat dan inspirasi bagi orang lain.

Walaupun kita bisa saja menghadapi kegagalan, menghadapi kesulitan dan segala yang kita harapkan dan cita-citakan tidak menjadi kenyataan. Tetapi kita harus terus memiliki harapan dan cita-cita karena kita percaya segala yang kita terima dalam hidup kita adalah pemberian Tuhan yang terbaik.

    Lindon Silalahi

    Related post