“Miliki Kasih Yang Sempurna”
Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti ,pengetahuan akan lenyap (1 Korintus 13 : 8)
Sobat Kairos, I Korintus 13 dari ayat 1 sampai ayat 7, Paulus menegaskan bahwa kasih lebih penting dalam hidup kekristenan daripada karunia rohani. Dengan bahasa yang hiperbolik, Paulus membandingkan bahwa sekalipun ia memiliki berbagai karunia rohani hingga taraf maksimal (dapat menggunakan semua bahasa, mengetahui segala rahasia, memindahkan gunung, dll.), namun jika ia tidak memiliki kasih, maka semuanya itu sama sekali tidak berguna. Orang yang memiliki karunia tanpa memiliki kasih, akan menggunakan karunia itu untuk kepentingan dan ego diri sendiri (seperti yang terjadi di Korintus), yang akhirnya bertentangan dengan tujuan awal dari karunia-karunia rohani. Paulus lalu dari ayat 4 hingga 7 menggambarkan kasih dengan indah, puitis, dan agung.
Paulus mencoba menyapa jemaat korintus tentang kekuatan kasih. , yang mana kita ketahui bahwa jemaat tersebut pada umumnya orang-orang yang penuh semangat yang membanggakan diri karena memiliki Roh. Mereka merasa bijaksana dan mempunyai pengetahuan khusus (1 kor 1: 20-29; 1 kor 8: 1-2). Mereka menyombongkan kedewasaan mereka, seolah-olah mereka telah mencapai tujuan iman (1 kor 2:6; 1 kor 4:8). Karena mereka mempunyai semua karunia roh, khususnya karunia berbahasa roh, jemaat korintus membanggakan dirinya sebagai orang yang paling rohani (1 kor 2:13-15). Masih banyak persoalan lain di korintus, seperti pertikaian antara kelompok (1 kor 1:11-12), semangat untuk membalas dendam kepada orang lain persis seperti yang telah dilakukan kepada mereka (1 Kor 6:1-8), ketidak pedulian mereka terhadap saudara-saudara yang imanya lebih lemah (1 Kor 8:7-13). Paulus menegaskan bahwa kasih lebih bertahan lama daripada karunia rohani. Dan kasih jauh lebih sempurna.
Sobat Kairos, Lalu apa itu yang dimaksudkan jauh lebih sempurna, yang kekal dan tidak berkesudahan itu? Apalagi kalau bukan kasih (13:8), sebuah prinsip/sifat yang mengarahkan sekaligus mengingatkan orang pada sifat dan karya Kristus yang besar. Di sini Paulus menunjukkan kepada jemaat Korintus tentang aspek immortalitas dari kasih itu. Sempurna yang dimaksudkan Paulus menggunakan istilah Yunani “teleios” yang mengarakan pada Istilah ini segera mengingatkan kita pada pernyataan Paulus akan menunjukkan kepada orang di korintus sesuatu yang lebih utama lagi. (12:31). Sesuatu yang lebih lengkap, yang lebih matang atau dewasa, dan jauh lebih unggul. Itu adalah kasih.
Kasih bukan saja salah satu dari ciri khas orang Kristen, tetapi jiwa dari jatidiri Kristen dan Kekristenan. Kasih mutlak untuk kualitas kehidupan di kalangan Gereja Kristen sendiri. Paulus menegaskan bahwa karunia yang paling utama yang harus dipraktekkan oleh setiap warga gereja untuk membangun tubuh Kristus adalah kasih. Semua karunia sehebat apa pun, akan menjadi sia-sia , tidak berguna bagi orang lain.
Sobat Kairos, Dalam kasih seharusnya masih ada ruang untuk bergerak bebas menjalin hubungan dengan orang yang lebih luas, masih ada kesempatan terbuka untuk menumbuh-kembangkan potensi dan kreatifitas, bahkan masih tersedia waktu untuk menyendiri dan berdiam diri bersama Tuhan. Karena itu, lakukanlah kasih itu bukan sebatas dipahami dan dimengerti. Kasih itu harus diwujud nyatakan melalui Tindakan dan perbuatan.