Kesehatian Memperkuat Mutu Kehidupan Menjawab Tantangan Zaman (Bag. 2)
Tantangan Zaman
Indonesia saat ini secara politis sedang berjaya menjadi Presidensi G20. Negara-negara G20 merupakan penyumbang sebagian besar populasi dunia,juga mewakili 75 persen dari total perdagangan global dan mengendalikan 80 persen ekonomi global. Sebagai pemegang mandat presidensi G20 dengan tema besar: Recover Together Recover Stronger pemerintah harus mampu mewujudkannya bagi masyarakat Indonesia dan dunia. Namun niat baik dan komitmen yang tertuang dalam kebijakan yang telah dirumuskan dengan baik dan membahagiakan acap melenceng pada tahap implementasi. Suara -suara kritis rakyat tentang jargon” kedaulatan ekonomi” bukanlah berarti membiarkan negara-negara maju dan korporasi besar/transnasional mengeruk kekayaan alam kita sehingga memicu tragedi komoditas perlu dikaji ulang.
Sesuai prediksi penerima Nobel Ekonomi 2018, Paul Romer, di masa-masa mendatang sumber kesejahteraan bangsa-bangsa adalah sumber daya manusia (SDM), teknologi dan inovasi; bukan lagi komoditas dan sumber daya alam (SDA). Berpikir jernih,menatap jauh kedepan serta berlandaskan data dan fakta betapa pentingnya kita menghitung seberapa besar kekuatan SDM kita,dengan SDA kita yang semakin terbatas. Penguatan organisasi,kelembagaan,dan jaringan dengan pemanfaatan teknologi modern menjadi agenda utama yang harus direncanakan dengan matang.
Di sisi lain, diksi” bonus demografi” menjadi mantra anyar terutama di bidang ekonomi. Bonus demografi berupa lonjakan usia produktif pada tahun 2030 hingga 2045 ini menjadi pisau bermata dua. Jika tepat memilah dan memilih jalan hal itu akan menjadi sumber kekuatan Indonesia menjadi negara maju. Namun, jika keliru jalan tingkat pengangguran akan tinggi dan pertumbuhan ekonomi akan merosot.
Karena itu,kesehatian dalam mewujudkan visi HKBP “Menjadi Berkat Bagi Dunia,” diperlukan untuk memperkokoh transformasi melalui jalur pembentukan karakter melalui pengembangan SDM di berbagai level dan sektor terus diperkuat melalui managemen talenta. Sudah terbukti banyak pencapaian di dunia ini dengan menghayati kesehatian dalam menyiapkan SDM unggul, dan kompeten dapat menjawab tantangan zaman sehingga seseorang dapat mencukupi dirinya secara materi dan finansial. Dengan demikian, potensi SDM Indonesia dapat dikembangkan untuk merebut mimpi menjadi kenyataan pada Tahun Emas 2045.
(Bersambung)