Bukan Hanya Program, Sinode HKBP Distrik VIII DKI Jakarta Juga Bahas Persiapan Gereja Menghadapi Resesi
Selain tentang program kerja dan anggaran untuk tahun 2023, Sinode HKBP Distrik VIII DKI Jakarta turut serta menggumuli ancaman resesi global yang berpotensi terjadi pada tahun 2023.
Untuk itu, salah satu agenda Sinode Distrik yang berlangsung 9-10 November 2022 membahas topik : “Menuju 2023: Persiapan Gereja Menghadapi Resesi”. Topik ini dibahas oleh narasumber Josua Pardede, S.Si, M.Sc, M.S.E, anggota jemaat HKBP Tebet, Chief Economist PT. Bank Permata Tbk.
Mengawali pemaparannya, Josua Pardede menyampaikan bahwa 2023 bukanlah tahun yang mudah bagi dunia dan Indonesia, sebab ancaman resesi ekonomi global sudah di depan mata. Hal ini senada dengan informasi yang sering disampaikan Presiden Joko Widodo tentang krisis pangan dan energi yang mengancam semua negara di dunia, termasuk berita yang memprediksi bahwa “dunia makin gelap” pada tahun 2023 yang akan datang.
Pemaparan yang disampaikan Josua Pardede juga disertai data akurat tentang perkembangan ekonomi Indonesia dan dunia. Melalui data tersebut, ia menginformasikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan masih relatif kuat didukung oleh terjaganya stabilitas ekonomi makro di tengah ketidakpastian global.
Josua mengatakan bahwa sebagaimana pemerintah masih optimis menghadapi resesi tersebut, semangat optimisme itu juga harus disuarakan kepada jemaat agar tidak memiliki ketakutan yang berlebihan terhadap ancaman resesi.
Pada kesempatan yang sama, Pdt. Dr. Binsar Pakpahan menyampaikan bahwa isu terkait resesi juga sudah disuarakan pada Sinode Godang HKBP pada Oktober yang lalu.
Dengan merefleksikan Kejadian 41:1-57, Binsar mengatakan bahwa ancaman resesi global yang sudah diprediksi oleh banyak pihak, dapat menjadi kekuatan tersendiri bagi gereja untuk mempersiapkan dirinya menghadapi ancaman itu.
Oleh sebab itu gereja diminta untuk berupaya memfasilitasi warga jemaatnya agar mampu menghadapi ancaman resesi agar tetap kuat dan mampu bertahan.
“Salah satunya, Distrik DKI Jakarta boleh mengadakan pameran UMKM dengan mengundang jemaat pelaku UMKM untuk memamerkan produknya,” kata Binsar.
Praeses HKBP Distrik VIII DKI Jakarta Pdt. Bernard Manik dan peserta Sinode Distrik mengapresiasi pemaparan yang disampaikan narasumber. Praeses Bernard Manik juga menyampaikan bahwa pelatihan UMKM telah dilakukan oleh Distrik yang difasilitasi oleh Persekutuan Perempuan Distrik (PPD) beberapa waktu yang lalu.
“Dengan menghadirkan Deputi Kewirausahaan dari Kementerian Koperasi dan UKM, Google Indonesia, Grab dan Credibook, kaum ibu pelaku UMKM telah dilatih untuk dapat mengembangkan pasarnya,” kata Praeses Bernard Manik.