Konven HKBP Distrik VIII DKI Jakarta di HKBP Cijantung Gumuli Ancaman Resesi dan Persiapan Menuju Sentralisasi Keuangan HKBP
HKBP Distrik VIII DKI Jakarta menggelar Konven pada Senin (21/11/2022), bertempat di HKBP Cijantung Resort Cijantung, Jakarta Timur, mulai pukul 10.00 WIB. Konven dihadiri pelayan penuh waktu dan keluarga, persekutuan Ina Sarfat serta pendeta pensiun dengan tuan rumah HKBP Resort Cijantung, HKBP Resort Kramat Jati, HKBP Resort Pondok Kelapa, HKBP Resort Pondok Bambu dan HKBP Resort Pondok Kopi.
Rangkaian kegiatan konven diawali ibadah yang dilayani liturgis Pdt. Ridwanto Silaban (Pendeta HKBP Resort Pondok Bambu), doa syafaat Pdt. Albert D Manalu (Pendeta HKBP Resort Pondok Kelapa) dan khotbah Pdt. Anna Vera Pangaribuan (Pendeta HKBP Resort Kramat Jati).
Ibadah diiringi tim musik Letare yang berkolaborasi dengan tim musik HKBP Cijantung dan turut diisi dengan persembahan pujian dari Pardihuta ni pangula na gok tingki.
Pdt. Anna Vera Pangaribuan menyampaikan khotbah berdasarkan Almanak HKBP, 2 Petrus 3:2 yang berbunyi “supaya kamu mengingat akan perkataan yang dahulu telah diucapkan oleh nabi-nabi kudus dan mengingat akan perintah Tuhan dan Juruselamat yang telah disampaikan oleh rasul-rasulmu kepadamu”.
Konven yang dipimpin oleh Praeses HKBP Distrik VIII DKI Jakarta Pdt. Bernard Manik menjadi kesempatan untuk mempergumulkan berbagai kondisi terkini yang dihadapi oleh gereja. Terkait dengan itu, peserta konven dibekali dengan dua sajian yang disampaikan Praeses Bernard Manik dan Pdt. Binsar Pakpahan, pendeta HKBP yang melayani di Sekolah Tinggi Filsafat Theologi (STFT) Jakarta. Pemaparan kedua topik berlangsung dengan dipandu Pdt. Lamzar Manullang (Pendeta HKBP Resort Cijantung) sebagai moderator.
Praeses Bernard Manik menyampaikan pembekalan terkait sentralisasi keuangan, sementara itu Pdt. Binsar Pakpahan menyampaikan topik “Berjaga dan Mengucap Syukur Menyambut 2023”. Kedua topik tersebut memiliki kaitan terlebih dalam menghadapi ancaman resesi global di pada tahun 2023 sekaligus pelaksanaan sentralisasi yang akan berjalan per 1 Januari 2023 sesuai dengan keputusan Sinode Godang HKBP ke-66 Oktober lalu.
Dalam pemaparannya, Pdt. Binsar mengajak gereja untuk lebih fokus kepada pemenuhan kebutuhan jemaat di saat menghadapi resesi ekonomi pada tahun 2023 dari pada menghabiskan anggaran untuk pembangunan fisik. Ia berharap, salah satu yang dapat dilakukan menolong jemaat adalah dengan mendirikan bank beras.
“Ketika kita melihat jemaat kita menghadapi kesusahan dampak dari resesi global, paling tidak kita dapat menolong mereka agar tetap mendapatkan beras,” kata Pdt. Binsar.
Praeses Bernard Manik pada kesempatan itu juga menyampaikan harapannya agar para pelayan dapat menjadi sumber inspirasi terkait pelaksanaan sentralisasi keuangan. Ia juga mengajak peserta konven agar dapat memahami dengan baik dan akurat konsep sentralisasi keuangan, sesuai dengan hasil keputusan rapat MPS yang akan dilaksanakan pada 5-7 Desember 2022 yang akan datang.
Kedua topik menjadi bahan diskusi yang menarik bagi peserta konven. Hal ini terlihat dari peserta yang aktif menyampaikan pandangan dan masukan yang membuka pemahaman, agar gereja dapat mempersiapkan dengan matang berbagai program untuk menghadapi tantangan dunia terkait resesi ekonomi serta persiapan menjalani sentralisasi keuangan.
Gelaran konven juga turut dihadiri Panitia Tahun Kesehatian HKBP Distrik VIII DKI Jakarta. Pada kesempatan itu, panitia menyampaikan laporan pertanggungjawaban kegiatan yang telah dilaksanakan selama setahun penuh hingga berakhir pada perayaan puncak 14 November 2022 yang lalu.
Sebelum kegiatan konven berakhir, Sekretaris Distrik Pdt. Wilson Saragih menyampaikan informasi terkait pelayanan yang telah terlaksana dan akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Konven pun diakhiri dengan ucapan terima kasih kepada lima resort yang menjadi tuan rumah pelaksanaan konven.