Keren! Sampah Bisa Ditukar dengan Sembako di Berastagi
Masyarakat di kaki gunung Sibayak, tepatnya di Kecamatan Gundaling 1, Berastagi mengumpulkan dan memilah sampah untuk ditukarkan dengan barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti sembilan bahan pokok (sembako).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karo, Sumatra Utara Radius Tarigan, ST mengapresiasi inisiatif Pabrik Aqua Berastagi (PT Tirta Sibayakindo) mengelola sampah dengan mengajak masyarakat mengumpulkan dan memilah sampah serta membawanya ke bank sampah Mela Melket.
Perusahaan air minum tersebut memfasilitasi masyarakat di kaki gunung Sibayak, tepatnya di Kecamatan Gundaling 1, Berastagi, Sumatra Utara mengumpulkan sampah dan menukarnya dengan barang-barang kebutuhan pokok sehari-hari seperti sembako.
“Saya sangat bersyukur dapat memperoleh bahan-bahan kebutuhan sehari-hari seperti beras, minyak goreng, gula, telur, dan lain-lain dari hasil menukar sampah di Mela Melket,” ujar Ester Sinaga, ibu rumah tanga yang sehari-hari bekerja sebagai petugas kebersihan di kawasan wisata Gundaling, Berastagi tersebut.
Ester mengumpulkan sampah ke bank sampah Mela Melket, Gundaling I, Berastagi.
Lebih lanjut Radius Tarigan menambahkan pemerintah akan terus mendukung kegiatan pengelolaan sampah ini dan berharap agar pelaku usaha lainnya dapat ikut mengembangkan kegiatan serupa.
Sebanyak 900 kilogram sampah berhasil terkumpul dalam kegiatan “Beli Sembako Bayar Pakai Sampah” di Berastagi yang merupakan kegiatan Pabrik AQUA Berastagi bekerjasana dengan CFK (Cipta Fondasi Komunitas) sebagai mitra pelaksana.
“Sampah itu kemudian diangkut bank sampah induk dari Belawan dan Lubuk Pakam untuk diolah lebih lanjut. Kami berharap masyarakat terus termotivasi dan terbiasa untuk mengumpulkan dan memilah sampah, karena hal it ternyata dapat mendatangkan manfaat ekonomi untuk masyarakat, kata Stakeholder Relations Manager Pabrik AQUA Berastagi Esron Siringoringo.
Hingga akhir 2022 bank sampah Mela Melket Gundaling I, Berastagi telah berhasil menjaring nasabah sebanyak 101 KK. Total sampah plastik yang dikumpulkan mencapai 1,6 ton dan sampah ekonomis non plastik mencapai 2,1 ton.
Proses pengumpulan, pemilahan, hingga pengelolaan sampah menjadi barang-barang yang bisa digunakan kembali merupakan suatu siklus yang mendatangkan manfaat ekonomi.