Dukung Pelayanan Missi Di Rupat, Ephorus HKBP Adakan Pertemuan Dengan Pemerhati Zending Di Distrik DKI Jakarta
Ephorus HKBP Pdt. Dr. Robinson Butarbutar mengadakan pertemuan dengan pendeta resort bersama pemerhati Zending, Jumat (3/3/2023).
Pertemuan berlangsung di Kantor HKBP Distrik VIII DKI Jakarta, Gedung Sopo Marpingkir HKBP Lantai 6, Pulo Gebang, Jakarta Timur, pukul 19.00 WIB.
Di sela-sela kesibukannya sebelum berangkat melanjutkan pelayanan ke Samarinda, Ephorus adakan pertemuan dengan pelayan dan jemaat pemerhati Zending yang ada di DKI Jakarta. Pertemuan berlangsung hangat yang dimoderasi Praeses DKI Jakarta Pdt. Bernard Manik.
Pada pertemuan itu, Ephorus memaparkan terkait keseriusan HKBP untuk kembali menggalakkan pelayanan zendingnya. Pasca perayaan 50 tahun pekabaran injil di Pulau Rupat yang dilaksanakan 2021 yang lalu, Ephorus mengutarakan bahwa belum ada tanda-tanda kemandirian gereja setempat yakni dari suku Akit.
Padahal, HKBP khususnya Ephorus berharap ke depan Gereja Kristen Protestan Akit dapat mandiri dan berdiri sendiri untuk semakin mengembangkan pelayanannya. Untuk mewujudkan itu, HKBP mendirikan stasi missi di Pulau Rupat. Meski berdiri di Pulau Rupat, namun stasi missi itu bukan hanya untuk Pulau Rupat saja tetapi juga akan menjangkau daerah penginjilan lainnya, termasuk Enggano, pedalaman Jambi bahkan daerah lainnya.
Ephorus juga menginformasikan bahwa proses pembangunan stasi missi sudah selesai yang menelan biaya 3,4 miliar rupiah. Ada 10 gedung yang dibangun, terdiri dari tempat pemberdayaan pertanian, peternakan, sarana air bersih (dapat diminum), tempat pertemuan, rumah staf, kantor direktur atau wakil kepala biro zending bidang missi.
Direncanakan, stasi missi tersebut akan diresmikan pada 11 Maret 2023 yang akan datang. Untuk itu Ephorus mengajak para pendeta termasuk jemaat pemerhati zending untuk ikut serta dalam acara peresmian itu.
Namun, sebelum diresmikan, Ephorus juga memiliki kerinduan agar pada saat peresmian, bangunan stasi missi itu sudah memiliki perlengkapan mobiler, sebab informasi yang ia terima dari biro zending bahwa bangunan stasi missi belum memiliki perlengkapan alias masih kosong.
Kerinduan itu pun disampaikan Ephorus pada pertemuan dengan pemerhati zending. Usai dikalkulasi, dibutuhkan dana sekitar 400 juta untuk memperlengkapi sarana mobiler untuk keperluan stasi missi itu. Hal itu disambut baik oleh Praeses dan peserta yang hadir dan berjanji akan berupaya sekuat tenaga untuk mewujudkannya tanpa harus membebani kas huria.
Pertemuan yang berlangsung hingga pukul 21.00 WIB itu berakhir dengan komitmen akan mengupayakan memenuhi perlengkapan mobiler stasi missi sebagaimana kerinduan Ephorus. Pertemuan pun diakhiri dengan doa yang dipimpin Praeses Bernard Manik.