Kuliah Perdana SAP 2023, Bahas Peran Perempuan Dalam Penginjilan Dan Pastoral
Usai pelaksanaan retreat Sekolah Alkitab Perempuan (SAP) HKBP Distrik VIII DKI Jakarta pada 27-28 Februari 2023 yang lalu, SAP kembali memulai proses pembelajaran atau kuliah setelah sempat terhenti dampak pandemi covid-19.
Pembelajaran tatap muka atau kuliah umum perdana SAP di tahun 2023 berlangsung di Kantor HKBP Distrik VIII DKI Jakarta, Gedung Sopo Marpingkir HKBP lantai 6, Pulo Gebang Jakarta Timur, Rabu (15/3/2023) mulai pukul 09.00 WIB.
Kuliah perdana diawali dengan ibadah yang dilayani Pdt. Ridoi Batubara (Kepala Bidang Koinonia) dan dihadiri 28 orang mahasiswi SAP.
Praeses HKBP Distrik VIII DKI Jakarta Pdt. Bernard Manik mengawali kuliah umum dengan menyampaikan materi “Peran perempuan Batak dalam penginjilan”. Praeses menerangkan bahwa perempuan memiliki peran penting sebagai perpanjangan tangan Allah sejak zaman Perjanjian Lama. Ia mengambil contoh Debora, Rut, Naomi dan Maria yang memiliki peran besar serta menjadi tokoh pemimpin.
Praeses juga menyampaikan peranan perempuan dalam penginjilan di tanah Batak seperti Hester Needham dan Elfriede Harder. Selain kedua tokoh itu, HKBP juga telah memiliki tokoh perempuan seperti Norce Lumbantoruan yang merupakan pendeta perempuan pertama di HKBP (27 Juli 1986), Diak. Nuria Gultom perempuan pertama Batak dengan pendidikan Luar Negeri (1952) serta Pdt. Debora Sinaga Praeses perempuan pertama sekaligus pimpinan pusat yang pertama (Kepala Departemen Diakonia) di HKBP.
Sementara itu, Pdt. Anna Ch Vera Pangaribuan (Pendeta HKBP Resort Kramat Jati) sebagai pemateri kedua menyampaikan topik “Tokoh perempuan dalam Alkitab yang berperan pastoral”. Ia menyampaikan beberapa tokoh perempuan dalam Alkitab yang berperan dalam pastoral seperti Abigail, Debora, Ester, Hana, Maria saudara Marta, Maria Magdalena dan Rut.
Dengan melihat sejarah masing-masing tokoh, Pdt. Anna Vera mengajak mahasiswi SAP mempelajari sifat dan peranan pastoral yang dimiliki tokoh tersebut. Selanjutnya, Pdt. Anna Vera menyebutkan fungsi pelayanan pastoral adalah untuk menyembuhkan, menopang, membimbing, pendamaian, memelihara serta memberdayakan. Melalui fungsi pastoral ini, para mahasiswi SAP diharapkan dapat menolong orang lain yang sedang menghadapi masalah termasuk menolong diri sendiri yang sedang memiliki pergumulan.