Menuju Indonesia Maju 2045, Sekjen HKBP Ajak Pelayan Distrik DKI Jakarta Tingkatkan Kompetensi Pelayanan

Sekretaris Jenderal HKBP Pdt. Victor Tinambunan menghadiri Konven Pelayan Penuh Waktu HKBP Distrik VIII DKI Jakarta yang diadakan di HKBP Semper, Senin (12/6/2023).

Pada kesempatan itu, Sekjen menyampaikan pembekalan kepada para pelayan penuh waktu dan keluarga serta memotivasi untuk semakin bersemangat dalam melayani di tengah-tengah gereja khususnya menuju Indonesia Maju 2045.

Terkait hal itu, gereja diminta untuk berubah ke arah yang lebih baik lagi agar keprihatinan seperti yang terjadi di gereja-gereja yang ada di negara maju tidak terjadi di HKBP. Untuk diketahui, di Jerman pada tahun 2008 terdapat warga gereja sejumlah 61 persen. Namun angka tersebut menurun di tahun 2022 menjadi 59 persen, 26 persen diantaranya Katolik dan Protestan 23 persen. Sementara itu, yang aktif bergereja hanya 4,3 persen.

Demikian juga di Amerika Serikat. Pada tahun 1940 sekitar 73 persen terdaftar menjadi anggota gereja, namun pada 2020 turun menjadi 47 persen dan yang aktif bergereja tiap minggu sekitar 20 persen. Menurunnya angka kehadiran jemaat di gereja disinyalir karena berbagai hal, seperti pemahaman “Christ, Yes” dan “Church, No”.

Belajar dari pengalaman di negara maju itu, Sekjen mengingatkan agar gereja khususnya HKBP yang ada di DKI Jakarta mempersiapkan diri serta berubah ke arah yang lebih baik lagi menuju Indonesia menjadi negara maju 22 tahun yang akan datang yakni pada 2045.

Terlebih survei dan penelitian yang pernah diadakan Universitas HKBP Nommensen di gereja HKBP, pada 2007 keaktifan jemaat mengikuti ibadah hanya sekitar 40 persen. Sementara itu, survei yang dilaksanakan Badan Pengelola Sentralisasi Keuangan (BPSK), pada tahun 2023, jumlah itu menurun menjadi 32 persen.

Untuk itu, Sekjen Pdt. Victor Tinambunan mengajak seluruh pelayan penuh waktu yang ditopang oleh keluarga agar semakin baik “burju” dalam menunaikan tugas pelayanannya. Ia meyakini bahwa pelayan yang diutus ke DKI Jakarta adalah pelayan pilihan. Sebagai pelayan pilihan, diharapkan dapat bersinergi dengan parhalado untuk bergerak membawa semua kembali “boan sude mulak” warga jemaatnya agar semakin aktif dalam kehidupan bergereja.

Menyukseskan hal itu, Sekjen mengimbau Distrik DKI Jakarta mengadakan penelitian, sebab Distrik ini memiliki kekuatan tersendiri di HKBP melalui para pelayannya, Sintua, jemaat yang ahli serta dapat bersinergi dan bekerja sama dengan lembaga non HKBP.

Di samping itu, Sekjen juga tetap mengingatkan agar para pelayan juga dapat meningkatkan kompetensinya dengan mengikuti pelatihan semisal berkhotbah, konseling dan pelatihan lainnya yang dapat menunjang pelayanan yang semakin baik ke depan.