Jalin Kerja Sama Dengan Pemerintah, HKBP Gelar Pembekalan dan Konsultasi HIV di HKBP Distrik DKI Jakarta
HKBP melalui Departemen Diakonia dan HKBP AIDS Ministry (HAM) menggelar Pembekalan dan Konsultasi HIV AIDS di HKBP Distrik VIII DKI Jakarta, Sabtu (5/8/2023).
Kegiatan yang diikuti perwakilan pemuda atau naposobulung dari gereja-gereja di wilayah Distrik DKI Jakarta ini berlangsung sejak pukul 10.00 WIB bertempat di Kantor HKBP Distrik VIII DKI Jakarta, Gedung Sopo Marpingkir HKBP, Pulo Gebang, Jakarta Timur.
Dalam melaksanakan pembekalan ini, Departemen Diakonia dan HAM mengadakan kerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Rangkaian kegiatan dibuka secara resmi oleh Praeses HKBP Distrik VIII DKI Jakarta Pdt. Bernard Manik dalam ibadah yang dilayani Kepala Bidang Diakonia Pdt. Tiominar Ujung. Dalam sambutannya, Praeses berharap para peserta pembekalan semakin paham terkait HIV AIDS dan penyebarannya sebab hal itu masih merupakan persoalan besar di tengah-tengah bangsa.
Dipandu MC Diak. Intan Simanungkalit, kegiatan pembekalan diisi dengan pemaparan dari Kemenkes yang diwakili Romauli Nainggolan, perwakilan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Juni Astaty Nainggolan serta Diak. Berlina Sibagariang dari HKBP AIDS Ministry.
Romauli Nainggolan menjelaskan terkait situasi HIV di Indonesia dan penyebarannya. Ia juga mengutarakan langkah-langkah yang telah diambil pemerintah untuk mencegah dan mengendalikan HIV AIDS serta penyakit infeksi menular seksual diantaranya penguatan komitmen dari kementerian lembaga, peningkatan dan perluasan akses masyarakat pada layanan skrining, diagnostik dan pengobatan serta peningkatan dan pengembangan kemitraan dan peran serta lintas sektor, ormas dan bahkan tokoh agama guna menekan dan mengendalikan penyebarannya.
Sementara itu, Juni Astaty Nainggolan dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta menjelaskan pentingnya konseling dan tes HIV bagi calon pengantin sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 185 Tahun 2017. Ia juga mengungkapkan bahwa kerja sama telah dijalin pemerintah dengan semua agama untuk mensinergikan pelaksanaan program bimbingan persiapan perkawinan bagi calon pengantin.
Kepala Departemen Diakonia HKBP Pdt. Debora Sinaga pada kesempatan itu menyoroti HIV dan keterkaitannya dengan kehidupan manusia. Ia berharap ke depan tidak ada lagi stigma yang membuat terjadinya diskriminasi terhadap orang dengan HIV (ODHIV) sehingga akhirnya mendapat pengucilan dari masyarakat. Itu sebabnya peran serta gereja dibutuhkan untuk menghentikan diskriminasi bagi ODHIV.
Selanjutnya, Diak. Berlina Sibagariang memaparkan peran serta HAM dalam mengupayakan tugas bersama HKBP dan dunia menuju ending AIDS 2030. Ia mengatakan bahwa HAM aktif mengadakan edukasi pencegahan HIV AIDS kepada gereja-gereja serta mengadvokasi ODHA agar mendapatkan hak-haknya.
Usai pembekalan diharapkan para peserta mau melibatkan diri dan menjadi mitra HAM untuk menyampaikan dan menyebarkan informasi terkait HIV sehingga tidak ada lagi stigma dan diskriminasi bahkan bersama-sama mewujudkan ending AIDS 2030.