Pdt. Sikkat Bancin Membuka Rangkaian Pesta Parheheon Sekolah Minggu HKBP Ambarita
Pendeta HKBP Ressort Ambarita, Pdt. Sikkat Bancin, membuka rangkaian sukacita kebangunan rohani atau Pesta Parheheon Anak Sekolah Minggu HKBP Ambarita, Rabu (5/6/2024) bertempat di gedung gereja HKBP Ambarita di Desa Ambarita Simanindo Samosir.
Pdt. Sikkat Bancin membuka rangkaian Pesta Parheheon Sekolah Minggu tahun 2024 ini dengan tema “Ajarlah Mereka Hari Ini, Supaya Mereka Tahu Hari Esok,” dari Matius 28:20a. Pdt. Bancin mengatakan bahwa Parheheon SKM bertujuan untuk membentuk iman, karakter, mental, dan kepribadian anak-anak melalui berbagai kegiatan yang terintegrasi dalam program Hatopan Tahun Oikumene Inklusif.
Dalam pelaksanaannya, Seksi Sekolah Minggu, Guru Sekolah Minggu (GSM), dan panitia lainnya telah menyiapkan beberapa kegiatan menarik dan edukatif. Di antaranya adalah BOAS (Bulan Oikumene Anak Sekolah Minggu), pengenalan dan pengajaran tentang difabel sebagai saudara, serta lomba menggambar dengan tema cinta alam dan lingkungan hidup.
Pesta Parheheon akan diisi dengan berbagai kegiatan kerohanian, seni dan budaya, serta olahraga. Rangkaian acara ini yang berlangsung dari tanggal 5 Juni hingga 14 Juni 2024. Sementara pada tanggal 15 Juni 2024, akan diadakan pembinaan bagi guru-guru Sekolah Minggu HKBP se-Ressort Ambarita, yang diharapkan dapat memperkuat kompetensi mereka dalam mendidik anak-anak.
Puncak acara Pesta Parheheon Sekolah Minggu akan dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2024. Ibadah puncak direncanakan akan dikemas dalam bentuk liturgi inkulturasi budaya Batak yang akan dipimpin oleh Kepala Biro SMIRNA, Pdt. Toho Sinaga. Selain itu, pasca kegiatan parheheon, akan dilaksanakan retreat dan pelepasan ASM Horong III umur 12 tahun untuk masuk ke kategorial Remaja.
Pdt. Sikkat Bancin menekankan pentingnya acara ini sebagai momentum untuk mewariskan iman dan karakter kepada generasi penerus. “Warisan terbesar yang dapat diwariskan kepada anak dan cucu seseorang bukanlah uang dan hal-hal materi lainnya yang terakumulasi dalam kehidupan seseorang, melainkan warisan karakter dan iman,” kata Pdt. Sikkat Bancin mengutip ucapan penginjil terkenal dari Amerika Serikat, Billy Graham.
Dalam pandangan Pdt. Sikkat Bancin, anak-anak Sekolah Minggu bukan hanya anak biologis semata, tetapi mereka adalah anak-anak kita bersama yang bertanggung jawab atas keimanan mereka. Dengan kegiatan ini, diharapkan anak-anak dapat tumbuh dengan iman yang kuat dan karakter yang baik, siap menghadapi masa depan yang cerah.