Kadep Koinonia Pdt. Dr. Deonal Sinaga Berkhotbah Acara FKP Ibadah Syukur HUT 163 HKBP

 Kadep Koinonia Pdt. Dr. Deonal Sinaga Berkhotbah Acara FKP Ibadah Syukur HUT 163 HKBP

Khotbah : Pdt. Dr. Deonal Sinaga (KaDep Koinonia)

Forum Konferensi Perempuan (FKP) HKBP menggelar Ibadah Syukur dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) HKBP yang ke-163, Rabu (9/10/2024). Acara yang berlangsung di Gedung Raja Pontas Lumbantobing, Kantor Pusat HKBP di Pearaja-Tarutung ini juga diikuti secara onsite dan online oleh seluruh distrik HKBP melalui Zoom.

Rangkaian ibadah dipimpin oleh Pdt. Santawaty Sirait, selaku koordinator bidang spiritualitas FKP, dengan khotbah dibawakan oleh Kadep Koinonia HKBP, Pdt. Dr. Deonal Sinaga, dan liturgis oleh Pdt. Sumihar Sinaga, D.Min, Pendeta HKBP Ressort Petukangan.

Suasana Ibadah

Kepala Departemen Koinonia HKBP Pdt. Dr. Deonal Sinaga dalam khotbah menyampaikan berkat damai sejahtera kepada jemaat. Tema yang diangkat kali ini adalah “Mandok Mauliate Tu Jahowa,” merujuk pada Mazmur 136:1 yang berbunyi: “Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.”

Dalam khotbahnya, Pdt. Deonal mengajak jemaat untuk mengadopsi sikap penuh syukur dan pujian kepada Tuhan. Ia menekankan pentingnya kesadaran akan kehadiran Tuhan dalam kehidupan umat-Nya dan segala kebaikan yang telah Dia berikan. “Sikap atau attitude orang percaya adalah bersyukur untuk apa yang telah terjadi, sedang terjadi, dan akan terjadi,” tegasnya.

Kadep Deonal Sinaga juga menguraikan Mazmur 136 yang terbagi dalam tiga bagian penting yakni keajaiban penciptaan alam semesta, pembebasan umat Israel dari perbudakan di Mesir, serta janji Tuhan untuk masa depan umat-Nya ketika Ia membawa mereka ke tanah Kanaan, tanah yang berlimpah susu dan madu.

Acara Perayaan HUT HKBP ke 163

Salah satu poin penting yang disoroti melalui khotbah adalah peran perempuan dalam HKBP. Pdt. Deonal menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran signifikan dalam keberlangsungan gereja, baik dari masa lalu hingga sekarang. Bahkan, dalam sejarah awal HKBP, perempuan telah menunjukkan kontribusi besar dalam pertumbuhan jemaat, dengan berbagai kelompok yang terus berkembang di bawah bimbingan mereka.

“Perempuan HKBP adalah bagian integral dari gerakan Yesus melalui HKBP. Mereka kuat, tangguh, dan mandiri,” ungkapnya dengan penuh apresiasi terhadap kehadiran dan kontribusi para perempuan HKBP.

Mengenang sejarah panjang HKBP yang bermula dari 7 Oktober 1861, Pdt. Deonal mengajak jemaat untuk merenungkan perjalanan gereja, dari kehadiran para misionaris Jerman yang membawa kabar Injil ke Tanah Batak hingga perkembangan HKBP menjadi gereja besar seperti sekarang. Ia mengingatkan bahwa jemaat harus terus melanjutkan gerakan Yesus yang membawa transformasi, sebagaimana yang diungkapkan oleh Ompu I Ephorus HKBP, Dr. Robinson Butarbutar.

Di akhir khotbahnya, Pdt. Deonal mengajak jemaat untuk terus bersyukur atas penyertaan Tuhan sepanjang 163 tahun keberadaan HKBP.

Foto Bersama

Stella Pardede

Related post