Memberi Tidak Rugi
Ada perumpamaan orang Batak, “Niholit niholit mago, nibuang ganda,” artinya kalau pelit dipelitkan akan hilang juga, kalau kita memberi, yang datang semakin berlimpah. Tujuannya kalau murah hati semakin dapat balasnya.
Bagi kaum Muslim, memberi makan pada hari Jumat, itu mendapat berkah, istilahnya Jumat Berkah. Memberi makan pada bulan puasa untuk berbuka puasa terlebih bagi orang miskin ini pahalanya besar.
Bagi orang Kristen, Yesus memberi teladan, memberi makan 5000 orang dengan membagikan lima roti dan dua ikan dengan diberkati, sisa 12 keranjang. Pertanyaannya, seberapa banyak kita dapat memberi orang makan untuk orang lain?
Memberi makan bagi sebagian orang berat rasanya tentu dengan bermacam alasan. Paulus menasihati jemaat Ibrani agar mau memberi tumpangan dan “memberi makan” (Ibrani 13:26). Ini menjamu malaikat. Tetapi berapa orang kesediaan memberi makan diserahkan kepada pribadi masing-masing.
Di daerah kami di Jakarta Timur, Kelurahan Jati, Kecamatan Pulo Gadung, letaknya di RW 01, ada kegiatan PPK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) untuk kegiatan kerohanian Kristen. Awalnya dilakukan pindah dari tempat satu ke yang lain. Saya sebagai pengurus merasa kewalahan juga. Akhirnya diputuskan tempat di rumah saya, sekali dalam satu bulan.
Sejak tahun 2008, dimulai dengan memanggil pelayan firman dari Protestan dan Katolik. Protestan terdiri dari HKBP, GKI, GPIB, Pentakosta dan Gereja Kristen Jawa, itulah saling berganti dengan Katolik. Tidak terasa sekarang sudah berjalan 16 tahun.
Saya sebagai tuan rumah menyiapkan makan siang dan mereka ada yang membawa ala kadarnya. Kehadiran antara 20-25 orang. Begitulah sampai saat ini, tidak kekurangan kami makanan, Tuhan terus memberi kelimpahan. Puji Tuhan dengan memberi makan dalam kebaktian, selalu dicukupkan, karena ada yang membawa makanan tambahan dengan sukarela. Sehingga makanan lebih dari cukup.