HKBP Kernolong Rayakan HUT 105, Pesta Gotilon, dan Puncak Oikumene Inklusif
Minggu (13/10/2024) menjadi momen spesial bagi Jemaat HKBP Kernolong Ressort Jakarta yang merayakan Pesta Ulang Tahun ke-105 sekaligus Pesta Gotilon, dan Perayaan Puncak Tahun Oikumene Inklusif.
Acara yang dimulai dengan ibadah pukul 08.00 WIB ini berlangsung penuh sukacita, dipimpin oleh Pdt. Lamzar Eddy Manullang, Pendeta HKBP Ressort Jakarta bersama Pendeta Fungsional Pdt. Tetty Dorinda Sitompul.
Tema ibadah, “Persembahkanlah Syukur sebagai Korban kepada Allah dan Bayar Nazarmu kepada yang Maha Tinggi” (Mazmur 50:14), menggugah jemaat untuk lebih mengutamakan rasa syukur dalam kehidupan sehari-hari.
Sub tema yang diusung, “Dalam Rasa Syukur Atas Ulang Tahun ke-105 HKBP Kernolong dan Berkat Tuhan Menyertai Jemaat-Nya, Kami Persembahkan yang Terbaik untuk Pesta Gotilon demi Kemuliaan Tuhan,” mencerminkan komitmen jemaat dalam menghayati makna syukur dengan memberikan yang terbaik untuk Tuhan.
St. Kaspar Junior Tambun, Ketua Panitia, memberikan kata sambutan yang menekankan pentingnya kebersamaan dan gotong royong dalam menjalankan rangkaian acara ini, serta rasa terima kasih kepada seluruh jemaat dan panitia yang terlibat.
Setelah ibadah, acara perayaan dilanjutkan dengan berbagai kegiatan yang meriah seperti perayaan ulang tahun, penampilan Tortor yang diikuti oleh berbagai kelompok jemaat, mulai dari Parhalado, Pangula Na Gok Tingki, Sekolah Minggu, Remaja, hingga Naposo, yang menambah kemeriahan acara.
Pada kesempatan itu disampaikan pengumuman pemenang Lomba Karaoke dan Jalan Sehat yang sebelumnya telah dilaksanakan,serta penyerahan Ulos dan Tongkat sebagai simbol penghormatan dan ucapan syukur atas kelanjutan berkat Tuhan bagi jemaat yang lansia.
Doa syafaat yang dipimpin oleh Bvr. Juliani Tarihoran menutup rangkaian acara dengan penuh haru, mengundang jemaat untuk merenungkan segala berkat yang telah diterima serta berharap agar semangat kebersamaan dan syukur terus mengalir dalam pelayanan HKBP Kernolong ke depannya.
Perayaan ini menegaskan pentingnya oikumene inklusif dalam memelihara kebersamaan antar jemaat dan mempersembahkan rasa syukur yang tulus bagi kemuliaan Tuhan.