Bimbingan Pastoral Praeses Pdt. Oloan Nainggolan di Sinode HKBP Distrik VIII DKI Jakarta

Bimbingan Pastoral Praeses Pdt. Oloan Nainggolan di Sinode HKBP Distrik VIII DKI Jakarta
Terpujilah Allah Bapa, Tuhan kita Yesus Kristus, yang oleh kebaikanNya kita dapat berkumpul di tempat yang indah dan sejuk ini, dalam rangka memenuhi tugas panggilan kita yang tertuang dalam Aturan dan Peraturan HKBP 2002 Amandemen keempat. Seperti kita ketahui, Sinode Distrik merupakan wadah yang sungguh sangat strategis untuk menyatukan persepsi serta arah perjalanan pelayanan kita di Distrik. Benar, kita hadir dari resort masing-masing.

Kita memiliki pergumulan yang berbed-beda. Namun harus diingat, bahwa kita memiliki nama dan bendera yang sama yakni Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). Masing-masing huria atau resort harus dalam posisi yang sama, yakni membesarkan dan membuat harum nama HKBP, yang di dalamnya terikut upaya menjaga dan memelihara nilai budaya habatahon yang tidak bertentangan dengan injil, dan malah menjadi faktor penguat bagi keberlangsungan gereja HKBP. Jika HKBP sebagai Lembaga sangat kuat, pasti akan mendatangkan pengaruh besar bagi kebaikan dan kemajuan HKBP dimanapun berada.
Peran strategis ini semoga dapat kita wujudkan melalui kehadiran Bapak dan Ibu sebagai peserta Sinode Distrik, hadir menuangkan pikiran atau pendapat yang baik dan membangun, terlebih kehadiran yang membuat suasana rapat adem, damai dan penuh persahabatan. Suasana yang baik dan damai, pasti akan menghasilkan keputusan- keputusan terbaik dan terberkati. Semangat mewujudkan cita-cita bersama ini akan semakin menyala, didorong dan dibekali tema orientasi tahun pelayanan HKBP 2025, yakni Berubahlah Oleh Pembaruan Budimu” (Roma 12:2b) dan Sub tema: “HKBP membarui janji, karakter, kultur, dan kemampuan pelayan dan warga jemaat serta institusi HKBP sesuai dengan Firman Allah di bawah bimbingan Roh Kudus untuk mewujudkan HKBP menjadi berkat bagi dunia”. Sekalipun tidak semua point-point penting dapat kita garap.

Berdasar pada Buku Panduan Tahun Transformasi, tetapi minimal akan kita tetapkan program-program yang sifatnya berkelanjutan yang menyentuh berbagai bidang dan mengikutkan setiap bidang. Transformasi itu butuh proses berkelanjutan, terus menerus, mulai dari yang kecil-kecil, mulai dari diri sendiri, dan mulai dari hari ini. Dengan tuntunan Roh Kudus, pelayan dan jemaat serta komunitas orang Kristen berupaya sedapat mungkin menghindari sifat dan sikap yang saling ‘menyerang’, menggerogoti dan merontokkan semangat orang lain. Dengan tuntunan Roh Kudus, pelayan dan jemaat sungguh-sungguh berupaya merawat komunitas yang menyehatkan, yang saling menopang, menyemangati, dan menginspirasi, memperbaiki apa yang salah serta membantu sahabat menemukan potensi-potensi dari dirinya untuk dikembangkan.
Namun, kita mendengar, melihat bahkan mungkin merasakan tantangan di tengah-tengah kehidupan di sekitar kita, di kota Jakarta ini, kota yang penuh dengan kompleksitas persoalan kehidupan, kota yang banyak memiliki gedung pencakar langit, namun sekaligus juga memiliki aneka permasalahan kehidupan yang “mencakar” hati, pikiran, iman, pengharapan, dan kasih jemaat, keluarga dan generasi muda. Bahkan para pelayan pun tak luput dari berbagai persoalan, seperti kesehatan fisik, psikis, atau mungkin permasalahan lainnya yang sulit untuk diungkapkan.
Demikian juga tantangan kehidupan beribadah dan keutuhan berjemaat serta kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Kita hadir di tempat ini, tentu bukan bermaksud merasa mampu untuk memahami dan menyelesaikan semua permasalahan/tantangan. Namun kita hadir di Sinode Distrik ini untuk duduk bersama menggumuli berbagai persoalan dan berkontribusi menawarkan Solusi untuk berubah, bertransformasi di tengah tantangan yang ada. Tawaran solusi yang bersumber dari berbagai sudut pandang peserta Sinode Distrik yang kaya dengan berbagai pengalaman dan latar belakang profesi/pendidikan terhadap program kerja tahun berjalan.

Selain itu, kita juga perlu bersama-sama untuk mengevaluasi dan memperkuat sistim Sentralisasi Keuangan HKBP yang telah memasuki tahun ketiga. Sistim ini sangat baik dan membutuhkan dukungan dan penguatan serta topangan sehingga semakin baik di kemudian hari. Sebagaimana kita ketahui bersama, ini merupakan Sinode Distrik yang ketiga kalinya kita laksanakan di masa sentralisasi keuangan HKBP. Jika pada 2 Sinode Distrik sebelumnya yaitu tahun 2023 dan 2024, Distrik masih memberikan dana stimulus untuk operasional panitia Sinode Distrik, namun pada Sinode ini, Distrik tidak dapat memberikan dana stimulus kepada panitia dikarenakan keterbatasan dana Kas Distrik. Dana yang diharapkan dari Dana Program Kerja (DPK) tahap IV BPSK ternyata tidak terealisasi di akhir 2024 yaitu sekitar Rp. 331 juta. Padahal dana itu diharapkan sebagai dana awal untuk periode yang baru.
Akhirnya, Panitia Sinode Distrik bekerja keras untuk memperoleh topangan dana dari berbagai pihak terutama dari jemaat-jemaat yang terberkati dan membuka hati untuk menopang dan menyukseskan Sinode Distrik ini. Untuk itu, kita patut mengapresiasi dan berterima kasih atas kerja keras panitia. Di tengah tantangan akan keterbatasan yang ada, kita juga mengapresiasi gereja-gereja dan para pelayan yang ikut menopang biaya konsumsi dan akomodasi Sinode Distrik ini. Bahkan panitia berkomitmen, melalui Sinode Distrik ini, ada dana yang dapat disumbangkan untuk membantu peningkatan pengembangan pelayanan di Distrik. Tradisi ini memang telah dimulai sejak beberapa waktu yang lalu dan dirasa perlu untuk terus dipertahankan ke depan. Tradisi yang baik itu juga telah dilakukan oleh sebagian unit pelayanan distrik, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari distrik, yang berlomba-lomba memikirkan dan mengupayakan topangan dana untuk distrik dari setiap kegiatan pelayanan yang dilakukan.
