Ketua Panitia Sandra Sidabutar Beri Laporan “HKBP Peduli Tano Batak” di Stadion Mini Tarutung

Ketua Panitia Sandra Sidabutar Beri Laporan “HKBP Peduli Tano Batak” di Stadion Mini Tarutung
Di hadapan lebih dari 5.000 orang peserta yang memadati Lapangan Stadion Tarutung, Ketua Umum Panitia “HKBP Peduli Tano Batak”, Sandra Hutabarat br Sidabutar, menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan yang pada hari Rabu (16/4/2025) mulai pukul 15.00 WIB bertempat di Stadion Mini Tarutung, Tapanuli Utara.
Dalam laporannya Sandra Sidabutar menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas dukungan berbagai pihak dalam menyukseskan acara yang disebutnya sebagai “hari bersejarah di Tano Batak tercinta”.

Acara ini merupakan buah kerja keras tim selama lebih dari satu bulan, sejak dilantiknya Tim Kerja oleh Pimpinan HKBP. Tema besar “HKBP Peduli Tano Batak” hadir sebagai respons atas empat krisis utama yang menjadi keprihatinan gereja dan masyarakat: narkoba, praktik judi, perdagangan manusia, dan kerusakan lingkungan.
“Melalui ibadah, doa keprihatinan, dan komitmen bersama hari ini, kita memulai langkah nyata untuk menanggapi tantangan-tantangan tersebut,” ujar Sandra dalam sambutannya.
Sandra menyebutkan bahwa peserta yang hadir berasal dari berbagai distrik HKBP di wilayah Tapanuli Raya dan Sumatera Utara, termasuk dari lembaga pendidikan teologi HKBP dan denominasi gereja serta organisasi keagamaan lainnya di sekitar Tarutung.
Ucapan terima kasih secara khusus disampaikan kepada Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, MST beserta seluruh Pimpinan HKBP atas kepercayaan yang diberikan kepada panitia, serta kepada Ephorus Emeritus Pdt. Dr. Robinson Butarbutar atas kehadiran dan dukungannya.
Tak lupa, apresiasi mendalam diberikan kepada Bupati Tapanuli Utara Dr. Jonius Taripar P. Hutabarat dan Wakil Bupati Dr. Deni Parlindungan Lumbantoruan beserta jajaran perangkat daerah, serta kepada Kapolres Taput AKBP Ernis Sitinjak atas dukungan dan bantuan penuh yang memungkinkan kegiatan berjalan dengan baik.
Dalam bagian akhir laporannya, Sandra juga mengumumkan aksi nyata sebagai bentuk kepedulian terhadap krisis ekologi, yakni pembagian 5.000 bibit pohon kepada seluruh peserta yang hadir. Bibit ini disediakan melalui kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara atas permohonan Ephorus HKBP.
“Kiranya apa yang kita lakukan pada hari ini menjadi kemuliaan bagi Nama Tuhan dan sukacita melingkupi kehidupan kita,” tutup Sandra, seraya menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan dan mengajak seluruh hadirin bersatu dalam semangat pelestarian dan kesejahteraan Tano Batak.