Apakah Kita Masih Berpengharapan?*

 Apakah Kita Masih Berpengharapan?*

Sumber Foto : New Kairos TV Official youtube

*Pdt. Bernard Manik,MTh.
Praeses HKBP Distrik VIII DKI Jakarta

“Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.” ( Roma 5 : 5 )

Sobat Kairos, apalagi yang kita miliki di dunia ini selain pengharapan? Bukankah pengharapan bahwa kita akan bangun esok hari yang membuat tidur kita pulas dan nyenyak? Bukankah pengharapan yang membuat seorang pedagang tetap berjualan esok hari meskipun hari ini dia merugi?

Pengharapan adalah kunci utama untuk tetap mampu menjalani kehidupan. Pengharapan adalah tiang utama dalam meraih masa depan cerah. Pengharapan adalah generator pendorong untuk tetap menjalani hidup meski penderitaan dan rasa sakit mendera kita.

Sobat Kairos, pengharapan dalam iman tidak akan pernah mengecewakan. Sebab setiap orang yang mengalami kasih Allah akan selalu menikmati buah dari pengharapannya. Itu adalah karunia yang datang ke hati kita melalui curahan Roh Kudus. Roh Kudus tanpa henti akan selalu menggerakkan hidup kita untuk selalu mampu mengalami kasih Allah yang senantiasa hadir ini menopang kita, bahkan dalam penderitaan sekalipun. Roh Kudus juga yang akan meneguhkan pengharapan kita akan janji Allah yang tidak pernah kosong. Janji Allah selalu berbuah kemuliaan dan yang pasti janji Tuhan sejati akan dinyatakan melalui kedatangan Kristus untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Untuk menyediakan kehidupan kekal bagi setiap orang yang bertahan dan bahkan memenangkan pengharapannya.

Sobat Kairos, pengharapan yang tidak akan mengecewakan kita diperoleh dengan jalan kekudusan hidup serta ketekunan dalam ketaatan untuk selalu menghidupi curahan kasih Allah melalui RohNya. Pikiran Allah akan menyatu dalam pikiran kita. Kehendak Allah akan menyatu dalam kehendak kita, bahkan penderitaan kita akan dirangkul oleh Tuhan Yesus dan menyatu dengan penderitaanNya. Ini adalah kepastian hidup. Sehingga sukacita orang percaya bukanlah angan-angan semu, bukanlah pengharapan palsu, dan bukanlah janji-janji kosong yang menipu dan hanya sekadar pemanis saja.

Jika kita memahami peristiwa keselamatan dalam sejarah Alkitab, aneka ragam pengharapan akan keselamatan umat Tuhan pada akhirnya digenapi dalam diri Tuhan Yesus. Tuhan tidak hanya memberikan berkat-berkat semata, namun Tuhan bahkan menyerahkan diriNya sebagai tebusan agar kita selamat dan beroleh kehidupan kekal. Semestinya ini sudah cukup bagi kita untuk mampu berjuang dalam segala pengharapan kita.

Sobat Kairos, Kasih Allah yang begitu indah telah memperdamaikan kita dengan Allah. Segala dosa dan pelanggaran kita tidak diperhitungkanNya lagi dan oleh anugerahNya kita hidup dalam pendamaian itu. Anugerah Tuhan yang melampaui akal budi kita, melampaui kemampuan manusiawi kita membuka jalan masuk kepada hidup yang penuh kasih karunia. Buah dari kasih karunia itu bukan hanya sekadar kehidupan di dunia ini saja, namun jauh daripada itu kita dipersiapkan Allah memperoleh kemuliaan dan sukacita kekal yang tidak ada batasnya. Sukacita besar yang tanpa batas itu akan membentuk dan menempa hidup kita untuk semakin mampu meneladani karakter Kristus dan selalu merasakan kekuatan dan penghiburan abadi melalui kuasa Roh KudusNya.

Sekali lagi inilah yang menjamin bahwa pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.

    Frengki Napitupulu

    Related post