Membaiknya Penanganan COVID-19 Membuat Rupiah Tidak Runtuh
Kondisi ekonomi Amerika yang semakin membaik membuat pelaku pasar mengalihkan fokus kepada pertemuan bank sentral Amerika Serikat atau yang biasa disebut The Federal Reserve (The Fed).
Akibatnya Mata Uang Rupiah melemah 35 poin atau 0,25 persen menjadi Rp 14.258 per Dolar, Senin (20/9/2021)
Hal ini akibat antisipasi pasar terhadap pertemuan bank sentral Amerika yang merujuk pada kebijakan moneter baru Amerika Serikat yang berpengaruh kepada ekonomi global.
Kebijakan ekonomi tentu membuat aktivitas pasar tertunda dan pelaku pasar belum berani melakukan transaksi sebelum kebijakan terlihat bagus dan menguntungkan.
Meski melemah, namun pergerakan Rupiah tidak sampai anjok dan tumbang. Hal ini karena pandangan positif dari pelaku pasar yang melihat membaiknya penanganan COVID-19 di Tanah Air.
Tren positif ini merujuk kepada jumlah kasus harian hingga Minggu (19/9/2021) 2.234 kasus dengan kesembuhan mencapai 6.186 orang, meninggal 145 orang. Hal ini juga dipengaruhi upaya gencar pemerintah untuk melakukan vaksinasi secara maksimal.