Kita Sebagai Pekerja Allah*
“Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.” 2 Timotius 2 : 15
Sobat Kairos yang dikasihi Yesus Kristus, ada pertanyaan yang perlu kita pertanyakan kepada diri kita sendiri dengan serius, tulus, dan penuh pertimbangan yaitu Mengapa kita bekerja?
Sebagian besar akan menjawab, “demi mempertahankan kelangsungan hidup”,demi sebuah hati, ingin memiliki beberapa hal tertentu. Dan banyak orang bekerja dengan derap langkah yang sedemikian cepat hanya untuk menghasilkan uang, sehingga melupakan Allah.
Firman Tuhan menyatakan bahwa motivasi kita bekerja haruslah ” Bekerja Seperti untuk Tuhan – bukan untuk manusia.” Karena kita adalah sebagai Pekerja Allah. Allah mengharapkan kita bekerja seturut dengan kehendak-Nya. Dengan suatu total commitment. Karena kita melakukan pekerjaan dahsyat dan mulia, Kolose 3: 17: dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita). Karena Tuhan menuntut pertanggung jawaban dari kita.
Yang disebut pekerja Allah bukan hanya mereka yang mempunyai jabatan resmi di gereja, seperti Pendeta, Penatua, Guru Huria, Bibelvrouw, Diakones, Evangelis atau yang sudah terlibat dalam pelayanan di Gereja, akan tetapi semua orang yang diciptakan oleh Allah dan yang mengakui diri sebagai orang percaya atau pengikut Kristus.
Sobat Kairos yang dikasihi Yesus Kristus, pekerjaan apapun yang kita lakukan, baik di instansi pemerintahan maupun swasta semestinya juga menjadi wadah memberitakan perkataan Kebenaran. untuk memberitakan perkataan kebenaran Maka kita harus menyelidiki apa yang dikatakan Firman Allah supaya kita dapat memahami dan melakukan apa diinginkan Tuhan. Karena kita adalah pemberita kebenaran maka kita pun tidak boleh main-main dengan kepercayaan kita sebagai pengikut Kristus.
Karena Allah akan memeriksa pekerja macam apa kita selama ini bagi-Nya, maka kita hendaknya membangun hidup kita berdasarkan Firman-Nya dalam hidup kita.
Firman-Nya itu sendiri memberi tahu kita bagaimana untuk hidup bagi-Nya dan melayani Dia. Orang beriman yang mengabaikan Firman Tuhan pasti akan malu pada hari penghakiman. Menyelidiki Firman Allah dengan rajin dan kosisten adalah penting; jika tidak maka kita akan terbuai sehingga melalaikan Allah dan tujuan hidup kita yang sebenarnya.
Sobat kairos yang dikasihi Yesus Kristus, Yesus adalah sumber kebenaran (Yoh.14:6). Sikap kita sebagai orang-orang percaya berpegang teguh pada ajaran-Nya. Tidak ada sumber kebenaran di luar Kristus. Hanya Dialah yang menjadi sumber kebenaran manusia, maka firman Allah adalah ototritas tertinggi bagi kehidupan manusia. Pengurbanan-Nya menunjukkan Ia adalah pribadi yang sempurna.
Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. Dialah Sang Kebenaran.
Sebagai orang percaya mari kita menundukkan pemikiran kita di bawah otoritas Firman Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita.
Selamat beraktifitas, Tetap patuhi protokol kesehatan dimanapun kita berada. Tuhan Yesus memberkati. Amin