Ajaran Firman Tuhan Membawa Berkat
Hai anakku, dengarkanlah dan terimalah perkataanku, supaya tahun hidupmu menjadi banyak. Amsal 4 : 10
Sobat Kairos yang terkasih, Dalam Amsal 4 ini berisikan nasehat-nasehat dari orangtua (bnd ayat 1) kepada anak dan juga mengarahkannya. Hal demikian merupakan sebuah kewajiban yang tidak bisa diabaikan oleh orangtua. Tidak ada orangtua yang menginginkan anaknya salah langkah atau membiarkan anaknya menempuh jalan yang salah. Semua orangtua pasti menginginkan anaknya berjalan di jalan yang lurus dan menikmati buah ketaatan dari setiap nasihat orangtua yang diberikan.
Dalam renungan hari ini, dikatakan bahwa sebagai seorang anak, harus mendengar dan menerima perkataan dan didikan dari orangtua. Kata dengarlah diterjemahkan dalam Bahasa Ibrani “shama” yang artinya mendengar atau mendengarkan. Kata terima memakai kata “laqakh” yang artinya menerima atau melakukan. Kedua kata ini merupakan perintah. Dengan demikian seorang anak diperintahkan tidak hanya untuk mendengar tetapi juga melakukan perkataan, nasehat, didikan yang diperintahkan oleh ayahnya dan ibunya.
Di masa lampau, orangtua masih sering memanfaatkan waktu ketika sedang makan
atau duduk bersama untuk menyampaikan nasehat dan pengajaran kepada anak-anaknya, tetapi di jaman sekarang ini apalagi diakibatkan oleh kesibukan masing-masing, anak-anak mulai terabaikan dan kurang untuk perduli atas setiap nasehat dari orangtuanya. Oleh sebab itu, hendaknya orangtua selalu mengusahakan rumahnya untuk menjadi tempat mengalirkan kasih sayang dalam berbagai bentuk pada anak-anaknya, sehingga anak tidak kekurangan kasih sayang, kekurangan teladan, kekurangan perhatian dan mencari tempat lain sebagai pelampiasan mereka. Terlebih di masa pandemic ini, peranan orangtua sangat dituntut.
Pengajaran dan nasehat dari orangtua itu penting karena merupakan bekal untuk menjalani hidup, dan tindakan pencegahan agar anak tidak mengalami kesulitan. Namun dalam kehidupan dunia nyata, kita akan selalu menemukan adanya anak yang tidak mau mendengarkan didikan atau ajaran dari orangtuanya dan ada juga yang orangtua yang salah dalam mendidik atau menasehati anaknya, karena nemiliki perspektifnya sendiri.
FIRMAN TUHAN adalah kunci dari sebuah pengajaran dan didikan yang benar. Orang yang benar akan selalu menggunakan dan menghidupi Firman Tuhan sebagai dasar dalam mendidik dan mengajarkan anak- anaknya. Firman Tuhan selalu mengajarkan kebaikan, kebenaran, Kejujuran, Ketaatan, Penghormatan kepada sesama, mau membantu dan menolong sesama, menjauhi kebencian, dendam, iri hati, dan menanamkan hidup dalam KASIH TUHAN. Namun di sisi lain, Orang yang fasik, mereka yang mengajar dan mendidik anak-anaknya dengan kemauannya sendiri dengan menanamkan nilai-nilai strata sosial dalam kehidupannya dan mengabaikan Firman Tuhan dengan pemikiran dan penafsirannya sendiri. Mengajarkan ketidak-jujuran, ketidak-benaran dan “memaklumi” perbuatan kejahatan dengan memelihara rasa dendam, iri hati dan dengki kepada anak-anaknya. Dan mereka yang hidup dalam kefasikan akan membawa kehancuran dan kebinasaan pada masa depan dalam hidupnya. Untuk itu sahabat kairos yang terkasih, , marilah kita sebagai orangtua dan anak, kembali melihat firman tuhan dalam kebenarannya, sehingga kita menikmati umur panjang, diberkati, penuh damai dan sejahtera, bahkan lebih dari pada itu, kita menerima keselamatan sempurna dalam Tuhan Yesus, Juruselamat dunia. Amin.