Menjadi Hamba Tuhan Yang Bijaksana

 Menjadi Hamba Tuhan Yang Bijaksana

Pdt. Bernard Manik, Praeses HKBP Distrik VIII DKI Jakarta

Sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar. 2 Timotius 2: 24

Sobat Kairos yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan Firman Tuhan ini merupakan pesan Paulus kepada Timotius, agar Timotius sebagai pemimpin jemaat yang masih muda agar mampu menguasai diri, tidak mudah terpancing amarah atau emosi. Paulus berpesan agar Timotius mengutamakan sikap yang ramah dan selalu menganggap orang sebagai sahabat dalam hidupnya.

Hospitality, keramahan dalam relasi pelayanan sesungguhnya menjadi pintu masuk bagi terjalinnya persekutuan yang kokoh. Persekutuan yang kokoh bukan persekutuan yang lepas dari dinamika, perbedaan, bahkan konflik. Namun kecakapan seorang Hamba Tuhan dalam  dalam mengajar, sabar dan dengan lemah lembut menuntun orang dalam pelayanan, akan menjadi perekat bagi persekutuan yang hangat dan berbuah.

Sobat Kairos yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Hamba Tuhan bukan hanya merujuk kepada pendeta atau pelayan tahbisan lain. Hamba Tuhan adalah mereka yang menjadi bagian dari penyelamatan Kristus. Mereka yang telah menjadi Pelayan Tuhan untuk mewartakan kebenaran Tuhan di segala lini kehidupan. Meskipun demikian,  saya sendiri meyakini bahwa Pesan Paulus ini mesti dihidupi para pelayan tahbisan, apalagi para pemimpin umat.

Namun, Firman Tuhan hari ini tidaklah bertujuan untuk agar kita lemah dan kalah terhadap ketidakbenaran dan ketidakadilan. Namun sesungguhnya ini adalah sebuah seruan agar kita mengedepankan pikiran yang jernih dan penuh kesadaran. Sebab meskipun kondisi tidak kondusif, namun kita semestinya tidak boleh kalut dan panik.  Kejahatan harus kita kalahkan, namun jangan pernah melawan kejahatan dengan kejahatan.

Sobat Kairos, Konflik memang bukan untuk dihindari. Pertikaian bukan hanya sekadar diabaikan dan tidak diperdulikan. Konflik dan pertikaian adalah dinamika hidup, dinamika persekutuan, sebab di dalamnya ada hati dan kepentingan yang berbeda-beda, bahkan di dalamnya ada kebebalan dan pihak-pihak yang ingin menang sendiri dan cenderung mencari keributan. Namun, satu hal yang patut kita sadari, di dalam diri kita ada kuasa Tuhan, di dalam jiwa kita ada Roh Tuhan. Maka sesungguhnya disitulah kita menampilkan diri sebagai orang yang bijak dan berhikmat.

Hikmat itu yang akan membuat  kita semakin cakap dan semakin sabar untuk mengajarkan bahwa segala kejahatan, segala bibit perpecahan, bahkan segala yang tidak dikehendaki Tuhan akan kita kalahkan, dan kita akan menggapai hidup yang berkemenangan.

Lindon Silalahi

Related post