Orang yang Tidak Divaksinasi Mengalami “Pandemi Besar” di Jerman
Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan Jerman mengalami pandemi “besar-besaran” dari orang-orang yang tidak divaksinasi.
Hal tersebut berdasarkan peningkatan data dari Rumah Sakit yang menerima pasien terinfeksi COVID-19 yang mayoritas adalah orang-orang yang belum menerima vaksin.
“Jumlah infeksi meningkat, begitu juga jumlah kematian akibat Covid dan terutama jumlah pasien di unit perawatan intensif di beberapa wilayah Jerman, wilayah di mana tingkat vaksinasi tidak setinggi di wilayah lain,” kata Spahn kepada CNN, Rabu (3/11/2021).
Data Kementerian Kesehatan Jerman mengungkapkan bahwa sejauh ini hanya 66,8% dari populasi yang telah divaksinasi lengkap. Vaksinasi lebih lambat di negara bagian timur Saxony dan Thuringia, di mana tingkat vaksinasi masing-masing 59% dan 62,2%.
“Semakin banyak orang telah menerima vaksin, maka akan ada jauh lebih sedikit pasien COVID-19 yang akan menerima perawatan intensif jika semua orang yang bisa melakukannya mendapat vaksinasi,” kata Spahn.
Dia juga menyerukan untuk memperkuat pemeriksaan bukti vaksinasi atau sertifikat pemulihan COVID-19 di tempat-tempat umum.
“Ini tidak ada hubungannya dengan pelecehan dan diskriminasi bagi yang belum menerima vaksin, ini adalah upaya mengontrol sistem kesehatan, utamanya di Saxony dan Thuringia”, pungkas Sphan.
Senada dengan itu, Lothar Wieler, Presiden Robert Koch Institute (RKI) selaku badan pemerintah federal Jerman untuk pengendalian dan pencegahan penyakit menyerukan upaya maksimal dalam menekan angka warga yang terinfeksi.
“Kita harus bersiap dan bertindak sekarang. Gelombang keempat ini masih akan membawa banyak penyakit dan penderitaan. Banyak orang akan menjadi sakit parah dan meninggal, dan sistem perawatan kesehatan akan sangat terbebani”, kata Wieler.