Akupuntur Solusi Obesitas?
Obesitas merupakan suatu kondisi dimana terjadi akumulasi lemak yang berlebihan di dalam jaringan adiposa yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
Sebagaimana diketahui, obesitas sangat beresiko memicu munculnya penyakit diabetes, hipertensi, penyakit jantung koroner dan kanker.
Berdasarkan penelitian sejak 2007 hingga 2018, kasus obesitas di Indonesia meningkat drastis, dari angka 10 persen hingga saat ini menjadi 21 persen.
“Oleh sebab itu, kondisi obesitas harus menjadi perhatian kita bersama”, ucap dr. Kemas Abdurrohim, Sp.Ak, MARS, M.Kes.
Hal ini disampaikan dr. Kemas dalam acara RSCM Kencana Live Instagram pada hari Rabu (24/11/2021) mulai pukul 14.00 WIB. Acara yang dipandu oleh moderator dr. Yusuf Gunawan membahas mengenai akupuntur sebagai metode penurunan berat badan yang efektif.
Dalam pemaparannya, dr. Kemas menyampaikan bahwa obesitas sering disebabkan oleh faktor gaya hidup yang buruk, faktor genetik dan lingkungan.
Pada saat ini kondisi gaya hidup sedentari alias mager sering menjadi pemicu obesitas. Disamping itu obesitas juga terjadi akibat pola makan yang salah, terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, gula dan lemak, sering ngemil malam hari dan makan saat bangun tidur malam.
Lebih lanjut dr. Kemas juga mengatakan untuk mengatasi obesitas dapat dilakukan dengan diet, konsultasi kepada bagian gizi, olahraga termasuk dengan akupuntur. Ia juga mengingatkan bahwa obesitas harus diatasi dengan cara multidisiplin. Tidak ada satupun metode saat ini yang bisa menurunkan berat badan secara menetap. Karena sering terjadi, berat badan sudah turun kemudian naik lagi.
Akupuntur merupakan salah satu metode yang dapat menurunkan berat badan dengan aman dan efektif. Disamping menurunkan berat badah, akupuntur juga dapat mengurangi resiko penyakit akibat dari obesitas.
Di RSCM, metode Akupuntur untuk menurunkan berat badan biasanya dengan menggunakan jarum di telinga atau tubuh, listrik, metode tanam benang, dll. Untuk perawatannya, metode jarum bisa 2 kali dalam seminggu. Untuk tanam benang biasanya di daerah perut atau di bawah tungkai dengan waktu kontrol 2 minggu – 3 bulan sekali.
Agar masyarakat tidak khawatir, dr. Kemas berkata bahwa metode Akupuntur sangat nyaman dan tidak sakit. Kalau pun sakit hanya sekedar sakit seperti gigitan nyamuk.
Di akhir acara dr. Kemas juga menegaskan agar masyarakat yang ingin menjalani diet dan proses akupuntur jangan hanya diet di waktu ingin menurukan berat badan saja. Namun diet itu harus dilaksakan sepanjang hayat. Ikuti anjuran dokter dan bagian gizi, proses penurunan berat badan melalui akupuntur pasti efektif.