Amin, datanglah, Tuhan Yesus
Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: “Ya, Aku datang segera!” Amin, datanglah, Tuhan Yesus! Wahyu 22:20
Alkitab diakhiri dengan sebuah kalimat doa “Datanglah Tuhan Yesus”. Orang Kristen sudah memanjatkan doa tersebut sejak awal kekristenan dan menjadi doa tertua selain doa Bapa Kami. Inilah respon dan kerinduan orang percaya terhadap janji kedatangan Tuhan Yesus dalam menggenapi keselamatan serta membaharui hidup kita.
Namun apakah itu hanya ungkapan verbal semata dalam doa-doa kita? Tentu tidak! Tetapi merupakan gambaran kesiap-siagaan kita menyongsong kedatanganNya setiap saat dalam hidupnya. Kuncinya adalah siap-siaga. Kita tidak perlu risau dan bertanya-tanya kapan. Itu semua akan terjawab kalau Dia sudah datang. KedatanganNya adalah jawaban atas penantian dan pergumulan orang percaya selama ini. Janji kedatanganNya adalah suatu kepastian yang tidak terpungkiri. DIA berkata: “Ya, Aku datang segera!” Tujuannya adalah supaya setiap orang dengan semangat menantikan dan mempersiapkan diri sebaik-baiknya sekalipun mungkin akan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, sehingga Ketika Yesus datang Kembali kita didapatinya sebagai orang yang tetap setia dan berjaga. Karena kita sudah diperingatkan bahwa kedatanganNya akan terjadi secara tiba-tiba dan pasti akan tiba waktunya.
Tentu perkataan itu disampaikan pada dua ribu tahun yang lalu, sudah begitu lama dan itu juga bergema hingga saat ini bahkan sepanjang masa hingga pada hari kedatanganNya (Parousia). Tetapi kita tidak boleh bosan dengan hal itu, tetapi hendak kita respon sebagai cambuk yang mengarahkan kita kepada hidup yang lebih berkenan kepada Tuhan. Kita juga tidak boleh lalai akan kedatanganNya di tengah-tengah kesibukan kita di dunia ini.
Sebagai orang yang telah mendengar janji ini, kita tidak boleh berkata “tunggu dulu” atau “jangan sekarang” atau besok saja”, karena itu adalah jawaban yang tidak bertanggung jawab, sebab kita sudah diberikan waktu yang cukup lama sehingga tidak ada lagi istilah belum siap. Oleh karena itu, di dalam menjalani masa-masa Adven ini, kita harus menyelidiki secara cermat kesiapan kita, kira-kira apalagi yang kurang dan harus segera dibenahi, apakah itu pola hidupmu, cara kerjamu, kebiasaan-kebiasaanmu dan yang terutama di dalam semua itu adalah IMANmu. Iman itulah yang akan memampukan kita berdoa kepadaNya.