Closing Remarks Praeses Bernard Manik Pada Seminar dan Workshop PDP

 Closing Remarks Praeses Bernard Manik Pada Seminar dan Workshop PDP

Closing Remarks Praeses Bernard Manik Pada Seminar dan Workshop PDP

Mengakhiri rangkaian kegiatan Seminar dan Workshop Profesionalisme dalam Penatalayanan (PDP) yang digelar HKBP Distrik VIII DKI Jakarta melalui panitia tahun PDP, Praeses Bernard Manik menyampaikan Closing Remarks sebagai catatan penting dari percakapan dan diskusi yang digelar pada seminar.

Ada 11 butir catatan penting yang disampaikan Praeses Bernard Manik dari seluruh rangkaian kegiatan Seminar dan Workshop PDP yang digelar di Hotel Bumi Wiyata Depok, Rabu (22/3/2023). Closing Remarks yang disampaikan Praeses Bernard Manik adalah:

Pertama, peserta Seminar dan Workshop PDP bersama-sama bertanggung jawab mewujudkan transformasi HKBP berdasarkan Roma 12: 2, “Berubahlah oleh pembaharuan budimu” (transformasi: metamorfosis). Transformasi itu tampak dalam diri para pelayan yang lebih bersukacita dalam melayani, lebih berenergi, bergerak lincah, lebih baik dan lebih indah untuk menjadi berkat bagi dunia; HKBP yang membawa dampak positif di tengah masyarakat, bekerja dengan profesional, berintegritas dan berkualitas tinggi, tanpa ada ukuran bayaran.

Kedua, peserta menjadi pelaku sistem yang baik sehingga  gereja hidup dalam damai sejahtera, rukun, bersukacita menjalankan visi dan misi seturut kehendak Tuhan.

Ketiga, peserta menjadi pelayan kategori BINTANG (melayani dengan tulus): Bukan apa yang saya dapatkan dari pelayanan saya untuk diri sendiri, melainkan apa yang mau Tuhan capai melalui hidup, jabatan dan pelayanan saya.

Keempat, peserta mendukung adanya Monitoring Sentralisasi Keuangan Distrik.

Kelima, peserta mendorong percepatan pendistribusian Aturan Peraturan HKBP tahun 2002 setelah Amandemen IV serta petunjuk pelaksanaannya.

Keenam, peserta mendukung Aturan Kepersonaliaan HKBP dalam rangka mengoptimalkan pelayanan semua tenaga pelayan di HKBP untuk menata dan mengembangkan tugas pelayananannya di bidang Koinonia, Marturia, dan Diakonia.

Ketujuh, peserta menjadi pelayan berkarakter hamba, terus belajar memperlengkapi diri, dan menyadari bahwa tohonan yang diterimanya bukanlah pencapaian melainkan anugerah Tuhan.

Kedelapan, peserta perlu mengenal diri serta terus melatih diri menjadi pelayan dengan tingkat emosi dewasa.

Kesembilan, peserta mengembangkan pengelolaan keuangan gereja sebagai bentuk implementasi iman jemaat dan sebesar-besarnya diperuntukkan peningkatan pelayanan kepada jemaat.

Kesepuluh, peserta berkomitmen memiliki keunggulan dalam hal planning, implementing, monitoring dan evaluating yang menjadi ciri khas HKBP.

Kesebelas, peserta mendukung pelaksanaan PPKU HKBP untuk mewujudkan modernisasi administrasi keorganisasian HKBP dengan prinsip  equality,  sustainable, justice, fraternity,  dengan menata seluruh potensi huria untuk pemerataan pelayanan di setiap aras.

Suasana Workshop dan Seminar
Berlangsung di Bumi Wiyata Depok
Foto Bersama

    Related post