Dompet Digital Penolong UMKM
Pandemi covid-19 membuat masyarakat berpikir keras untuk melanjutkan hidupnya. Pandemi yang berdampak pada sektor ekonomi mau tidak mau memaksa masyarakat untuk lebih kreatif untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Sebagaimana digiatkan oleh pemerintah, warga masyarakat pun semakin banyak menjadi pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Para pelaku UMKM pun dituntut berinovasi dalam memasarkan produknya termasuk mempermudah konsumen dalam transaksi pembayaran. Sesuai dengan hasil survei dari CORE (Center of Reform on Economics) Indonesia yang dilansir Antaranews, e-wallet atau dompet digital berpengaruh besar terhadap kenaikan pendapatan para pelaku UMKM.
“Survei dilakukan terhadap 2.001 mitra UMKM di 12 kota dan 8 Provinsi. Hasilnya adalah sebagian besar para pelaku UMKM terbantu setelah bergabung di platform E-wallet OVO”, ucap Piter Abdullah Direktur Riset CORE Indonesia.
73 persen pelaku UMKM menggunakan e-wallet untuk bertransaksi dan sekitar 70 persen mengalami peningkatan transaksi harian dengan rata-rata 30 persen. “Demikian juga peningkatan pendapatan bulanan naik sekitar 26 persen”, tambah Piter. Dompet digital memang menjadi solusi di masa pandemi sebagai alat pembayaran cashless. Transaksi yang aman dan mudah membuat masyarakat pun cenderung menggunakannya.
Perubahan perilaku pada masyarakat yang diikuti oleh pelaku UMKM berdampak baik terhadap
peningkatan pendapatan. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik), sekitar 64 juta pelaku UMKM di Indonesia. “Ini merupakan salah satu penggerak roda ekonomi bangsa, terutama negara-negara berkembang”, ucap Eddy Satriya Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM. Berdasarkan jumlah tersebut, Kemenkop dan UKM optimis pada tahun 2023, sekitar 30 juta pelaku UMKM akan bertransformasi ke dompet digital.