Ephorus HKBP : Gereja Terpencil Pun Akan Terlayani Dengan Maksimal!
Ephorus HKBP Pdt. Dr. Robinson Butarbutar bersama Pimpinan HKBP lainnya hadir dalam acara sosialisasi sentralisasi keuangan HKBP yang keempat pada Senin (9/5/2022) bertempat di Gedung Balai Shinta Wanitatama Yogyakarta, pukul 12.00 – 17.00 WIB.
Pada acara tersebut, Ephorus mengapresiasi kehadiran peserta yang hadir dari berbagai wilayah yakni dari Distrik VIII DKI Jakarta, Distrik XVII Indonesia Bagian Timur, Distrik XVIII Jabartengdiy, Distrik XIX Bekasi, Distrik XXI Banten, Distrik XXVII Borneo dan Distrik XXVIII Deboskab. Kehadiran peserta dari berbagai distrik tersebut dinilai Ephorus merupakan wujud kesehatian dan kesungguhan dalam mendukung program sentralisasi keuangan HKBP.
Dalam penyampaiannya, Ephorus menguraikan latar belakang pentingnya sentralisasi keuangan HKBP serta tujuan utama yang hendak dicapai oleh HKBP melalui program tersebut. Sentralisasi keuangan HKBP diharapkan dapat menjadi solusi agar semua jemaat dan pos pelayanan yang selama ini terbatas dalam pendanaan dapat dijangkau oleh pelayan penuh waktu.
“Ada beberapa penolakan dari gereja (jemaat) terpencil atau yang tidak mampu dalam hal keuangan menolak penempatan pelayan penuh waktu dari Kantor Pusat”, ujar Ephorus.
Melalui sentralisasi keuangan, Ephorus berharap tidak akan ada lagi penolakan akibat keterbatasan keuangan gereja dan gereja-gereja terpencil pun akhirnya bisa mendapatkan pelayanan yang maksimal dari pelayan penuh waktu.
Selain itu, Ephorus juga menyampaikan perlunya sentralisasi sebagai solusi atas disparitas parbalanjoon atau penggajian yang sangat tinggi di antara sesama pelayan yang bisa saja menimbulkan kecemburuan, padahal tingkat pendidikan dan tingkat kebutuhan anak dan keluarga sama. Hal tersebut juga bisa menjadi kendala dan akhirnya terjadi kemacetan dalam proses mutasi.
Melalui sentralisasi keuangan, Ephorus memaparkan bahwa banyak kegiatan dan pelayanan yang dapat dijangkau, baik dalam skala lokal maupun nasional. Melalui sentralisasi, HKBP secara hatopan dapat hadir di tengah bangsa Indonesia. Gereja-gereja di HKBP pun tidak lagi hanya memikirkan dan peduli dengan gerejanya sendiri, namun saling melengkapi satu dan lainnya. Oleh sebab itu dibutuhkan data yang valid terkait potensi keuangan di setiap gereja HKBP.
Kegiatan sosialisasi sentralisasi keuangan berjalan dengan baik dihadiri ratusan peserta dari 7 distrik. Praeses HKBP Distrik VIII DKI Jakarta Pdt. Bernard Manik yang memoderasi pemaparan Ephorus berharap program sentralisasi dapat berjalan lancar demi meminimalisir berbagai kendala yang terjadi selama ini di HKBP.