Ephorus HKBP: “Pelayan Perempuan Harus Punya Misi!”

 Ephorus HKBP: “Pelayan Perempuan Harus Punya Misi!”

Ephorus HKBP Pdt. Dr. Robinson Butarbutar

Partohonan Perempuan harus memiliki Misi seperti Misi HKBP Menjadikan Murid Kristus Pelaku Firman. Hidup beribadah dan bersekutu, mendidik jemaat, mengabarkan Injil, mendoakan dan menyampaikan pesan kenabian, menggarami dan menerangi Dunia, memulihkan harkat dan martabat orang kecil, kemitraan, mengembangkan penatalayanan.

Hal ini disampaikan oleh Ephorus HKBP Pdt. Dr. Robinson Butarbutar pada sesi pertama seminar pemberdayaan perempuan partohonan HKBP (3/12/2021).

Dipandu moderator Pdt. Tetty Sabrina Tambunan, Ephorus HKBP Pdt. Robinson Butarbutar sebagai narasumber pertama menyampaikan bahwa ada tiga kondisi yang menguntungkan peran perempuan di tengah situasi yang penuh tantangan yakni, Suara Gereja sudah bulat, suara HAM menguat. Kesempatan sudah flat akibat internetisasi.

Ephorus Pdt. Robinson merefleksikan kisah di Alkitab tentang beberapa perempuan yang terlibat aktif dalam misi keselamatan yang holistik di tengah-tengah situasi masyarakat yang masih menganggap rendah dan cenderung menindas perempuan. Beberapa diantaranya, Yokhebed (Ibunya Musa) yang menyelamatkan Musa, Hakim Debora yang membebaskan bangsanya, Batsyeba yang melahirkan Salomo “The Wise and The Rich”, perempuan yang menyelamatkan Yosua dan Kaleb, dan Ester yang menyelamatkan bangsa Yahudi.

Lebih lanjut Ephorus menyampaikan ada nilai-nilai utama dalam pelayanan HKBP yaitu Interdependent, Inklusif, Melayani dan Peduli. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan strategi pelayanan melalui tatanan kepemimpinan HKBP, yakni Koinonia: hidup beribadah dan bersekutu di dalam Tuhan,  Marturia: memberitakan keselamatan, Diakonia: pelayanan sosial dan kemasyarakatan serta Sekretariat Jenderal yakni modernisasi penatalayanan.

Ephorus HKBP juga memaknai orientasi pelayanan HKBP tahun 2022 yakni tahun kesehatian. Gereja terpanggil untuk menjadi berkat bagi dunia sesuai dengan panggilan visinya. Oleh sebab itu kita butuh kebersamaan dan kolaborasi. Seluruh pemangku tugas diharapkan saling membantu dan berkolaborasi dalam mensejahterakan warga gereja.

“Mari saling bergandengan tangan, saling menopang dalam kolaborasi pelayanan. Tunjukkan pelayananmu meski di situasi pandemi Covid-19. Sehingga meski di tengah pandemi, pola pelayanan kita berbasis digital dapat menjangkau seluruh kehidupan jemaat, sehingga mereka semakin mencintai HKBP dan bangga menjadi warga HKBP”, ucap Ephorus Pdt. Dr. Robinson Butarbutar.

Stella Pardede

Related post