Google Menargetkan Pemberdayaan Air Sebanyak 20% mulai 2030
Google, salah satu perusahaan teknologi yang berpusat di California menargetkan pengurangan penggunaan air sebanyak 20% pada kantor-kantor dan pusat data mereka pada tahun 2030.
Eksekutif Google, Kate Brandt (11/9/2021) dalam blognya menuliskan tentang komitmen Google mendayagunakan air lebih baik dan mendukung ketersediaan air di masyarakat tempat operasional mereka.Target 20% ini dianggap cukup untuk memulihkan kondisi air di wilayah-wilayah yang mengalami kelangkaan air.
Publikasi penelitian yang dilakukan oleh Md Abu Bakar Siddik, Arman Shehabi dan Landon Marston mengenai jejak lingkungan pusat data di Amerika Serikut pada tahun 2021 menuliskan bahwa Pusat-pusat data di Amerika sangat bergantung pada penggunaan air. Penggunaan air yang banyak ini mampu meningkatkan kelangkaan air yang juga sudah memburuk akibat perubahan iklim.
Semua kantor dan pusat data Google yang tersebar di seluruh dunia, menggunakan air dalam sistem pendingin komputer-komputer. Komputer ini yang bekerja menyimpan dan memproses penelusuran maya, video Youtube dan data-data lainnya.
Google menargetkan penggunaan air yang lebih sedikit pada semua kantor dan pusat data mereka serta membantu konservasi air dalam lingkungan kerja mereka yang dimulai dari tempat-tempat yang mengalami kelangkaan air.
Pendekatan baru Google salah satunya adalah dengan pengumpulan air hujan untuk toilet dan pembiayaan dalam pembasmian tanaman yang rakus air. Di California Selatan, Google membantu pemasangan teknologi pendeteksi limbah di rumah-rumah kecil.
Perusahaan teknologi lain seperti Microsoft dan Facebook pernah memberikan pernyataan bahwa mereka akan mendayagunakan air lebih efektif namun tidak menjelaskan target pemberdayaannya.
Pada September 2020, Google merencanakan bahwa kantor dan pusat data mereka akan menggunakan energi bebas karbon pada tahun 2030.