Harga Tahu Tempe Naik Pelaku Usaha Warteg Pusing
Harga tempe dan tahu berpotensi mengalami kenaikan akibat harga kedelai impor yang melambung. Berdasarkan data Bloomberg, harga kedelai kini berada di level US$1.586 per bushel atau naik 0,62 persen.
Pelaku usaha Warteg (Warung Tegal) mengaku pusing tujuh keliling dengan kenaikan harga tahu tempe di pasaran. Lantaran, tahu dan tempe merupakan makanan wajib di warteg.
Tahu dan tempe bahan pokok yang harus ada setiap masakan di warteg. Apalagi, lanjut dia, dengan harga daging dan bahan pokok lainnya naik, pelaku usaha warteg mengandalkan tahu dan tempe untuk berjualan.
Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan, kenaikan harga tahu dan tempe pemilik warteg kini tepaksa bersiasat agar tidak merugi. Salah satunya dengan memotong lebih kecil ukuran tahu dan tempe saat dimasak menjadi makanan.
“Kita siasati dengan potong ukuran kecil saja, yang penting merasakan tempe,” ujar Mukroni.
Namun demikian, para pemilik warteg belum merasakan kenaikan harga tahu dan tempe saat ini. Akan tetapi, tambahnya, tidak menutup kemungkinan pemilik warteg akan menaikkan harga makanan.
“Belum, masih kemarin-kemarin masih normal. Ini kan masih stok, kalau dia beli mahal baru dinaikkan, tapi kan tahu tempe sekarang kan dalam kondisi seperti ini susah kebutuhan juga dinaikkan. Nanti kalau harganya tidak terkendali terpaksa kita naikkan,” Ucap Mukroni.
Kenaikan harga tahu tempe kemungkinan meningkat pada bulan depan . Kenaikan harga ini dipicu naiknya harga kedelai di Amerika.