Industri Tambang Indonesia Jadi Penghancur Hutan Terbesar, Kok Bisa?
Para ilmuwan asing menyebutkan bahwa Industri tambang di Indonesia disebut sebagai salah satu negara penghancur terbesar hutan tropis dunia sejak tahun 2000 hingga 2019.
Menurut penelitian yang diterbitkan tanggal 12 September 2022 pada Jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences empat besar negara yang jadi penghancur hutan adalah Indonesia, Brasil, Ghana, dan Suriname.
Keempat negara mendapat titel tersebut bukan tanpa alasan, melainkan karena pembangunan industri batu bara, emas, hingga bijih besinya. Secara total, menurut laporan tersebut, ada 26 negara yang bertanggung jawab atas sebagian besar deforestasi hutan tropis sejak tahun 2000.
Hilangnya lahan hutan ini dikarenakan banyak wilayah yang dijadikan tempat pertambangan.
Namun Indonesia, beserta tiga negara itu sudah menyumbang sekitar 80 persen deforestasi untuk industri tambang.
Dalam hal ini, Indonesia jadi nomor satu yang menyumbang kerugian. Industri tambang dan batu bara di Pulau Kalimantan telah diperluas untuk memenuhi permintaan bahan bakar dari China dan India.
Di sisi lain, makin besarnya industri tambang tak terjadi begitu saja tanpa alasan.
Para ilmuwan tersebut mengatakan industri ini terus berkembang karena besarnya permintaan secara global. Permintaan akan mineral didominasi bahan-bahan seperti tembaga, lithium, dan kobalt.
Selain itu, ada pula permintaan yang besar untuk penggunaan teknologi energi bersih untuk memerangi perubahan iklim.
Besarnya permintaan ini lah yang membuat industri tambang pun makin besar dan membutuhkan lahan yang luas. Alhasil, hutan jadi korbannya.
Ironisnya, untuk beralih ke energi yang ‘bersih’ memerlukan mineral dalam jumlah besar. Hal ini disampaikan oleh salah satu ilmuwan bernama Anthony Bebbington.