Jaga Laju Inflasi, Pemerintah dan BI Sepakati 5 Langkah Strategis

 Jaga Laju Inflasi, Pemerintah dan BI Sepakati 5 Langkah Strategis

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) saat menyampaikan hasil kesepakatan Pemerintah-BI dalam menjaga inflasi di tahun 2023. Foto: dok Departemen Komunikasi BI.

Pemerintah Republik Indonesia berupaya menjaga inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada tahun 2023. Untuk itu pemerintah dan Bank Indonesia menyusun dan menyepakati lima langkah strategis agar konsisten menjaga laju inflasi tersebut.

Sebagaimana dikutip dari Badan Pusat Statistik (bps.go.id), pada Januari 2023 terjadi inflasi year on year sebesar 5,28 persen dengan IHK sebesar 113,98. Inflasi ini disebabkan kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar kelompok pengeluaran, diantaranya kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,82 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,28 persen; kelompok transportasi sebesar 13,91 persen dan kelompok lainnya.

Untuk itu, Tim Pengendalian Inflasi Pusat merumuskan dan menyepakati lima langkah strategis agar laju inflasi IHK tetap berada dalam kisaran 2 hingga 4 persen sepanjang tahun 2023.

Kelima langkah strategis itu adalah:

  1. Memperkuat koordinasi kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
  2. Menjaga inflasi komponen Volatile Food, utamanya pada masa Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) sehingga berada dalam kisaran 3,0 hingga 5,0 persen.
  3. Memperkuat ketahanan pangan domestik melalui akselerasi implementasi program lumbung pangan dan perluasan kerja sama antar daerah.
  4. Memperkuat ketersediaan data pangan untuk mendukung perumusan kebijakan pengendalian inflasi.
  5. Memperkuat sinergi komunikasi untuk mendukung pengelolaan ekspektasi inflasi masyarakat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap melalui lima langkah strategis tersebut dapat menjaga laju inflasi sehingga pemulihan ekonomi nasional yang berkelanjutan dapat tercapai.

“Ini merupakan momentum pemulihan ekonomi nasional, dan inflasi yang terjaga diharapkan dapat menjadi pondasi yang kuat untuk perekonomian di tahun 2023,” ujar Airlangga.

Related post