Jika kita mengenal Allah sebagai Kasih, seharusnya kita pun hidup dengan penuh Kasih*
*Pdt. Jhon Ricardo Siregar
“HENDAKLAH KAMU MURAH HATI, SAMA SEPERTI BAPAMU ADALAH MURAH HATI”. (LUKAS 6 : 36)
Kemurahan hati merupakan salah satu sikap yang harus memenuhi orang-orang Percaya tanpa terkecuali dan tanpa terkait dengan situasi atau kondisi apapun. Kemurahan hati tidak selalu harus berbentuk sumbangan, berbentuk uang atau benda, tapi hal-hal kecil yang kita lakukan sebagai perwujudan Kasih pun bisa menunjukkan sebuah kemurahan hati. Alkitab berkata: “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.” (1 Korintus 13 : 4).
Disini jelas bahwa murah hati merupakan bagian dari perwujudan kasih yang bisa nyata dirasakan oleh orang lain, dan merupakan salah satu hal yang bisa menunjukkan sejauh mana kita mengaplikasikan kasih dan memuliakan Bapa di Surga dalam segala sesuatu yang kita lakukan dalam kehidupan kita. Kata “Kemurahan Hati” menunjukkan bahwa Kemurahan adalah jelas merupakan sikap hati. Artinya kemurahan tidaklah pernah tergantung dari berapa jumlah harta yang kita miliki. Ketika kemurahan mewarnai sikap hati kita, kita akan rela memberi dengan sukacita tanpa peduli apapun keadaan kita saat ini. Mengapa kita harus memiliki sikap kemurahan ini? Karena Allah yang kita sembah adalah Bapa yang murah hati. Hal ini ditegaskan Yesus sendiri melalui Firman Tuhan hari ini, “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.” (Lukas 6 : 36).
Setiap saat kita berhadapan dengan kesempatan kesempatan dimana kita bisa menyatakan kasih Allah kepada sesama kita, menjalankan kewajiban kita sekaligus memuliakan Tuhan di dalamnya, dan seharusnya kita bisa bersukacita dalam mempergunakan setiap kesempatan yang ada. Tuhan mengingatkan kita menjado orang-orang yang murah hati. Mengapa? Karena kita terlebih dahulu memperoleh Kemurahan TUHAN, oleh karena itu selayaknyalah kita menjadi orang-orang yang murah hati. Jika kita memberikan pelayanan Kasih kepada orang yang membutuhkannya, kita sedang mensyukuri belas kasihan TUHAN kepada kita.
Masih ada banyak disekitar kita yang membutuhkan uluran tangan dalam berbagai bentuk, masih ada banyak orang di dekat kita yang saat ini tengah menghadapi kesulitan atau merasa sendirian menghadapi beban hidup. Marilah kita berlaku murah hati dengan kerelaan berbagi, saling mengasihi, penuh pengertian, Toleransi, menerima kekurangan dan kelebihan orang lain, menerima perbedaan dan saling mengampuni. Semakin kita murah hati, maka semakin banyak pula kita menerima kemurahan dari Allah dan sesama. Mateus 5 : 7 : “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan”. Amin.