Jokowi Was-Was, RI Dalam Situasi Genting!
Presiden Joko Widodo (Jokowi) ungkap situasi dunia kini pada level yang genting. Demikian juga Indonesia meskipun dalam setahun terakhir ekonomi nasional masih mampu tumbuh positif.
“Banyak yang belum memiliki perasaan yang sama. Bahwa kita sekarang ini berada dalam kegentingan global. Kita merasa normal-normal saja padahal keadaan semua negara termasuk Indonesia itu berada pada kegentingan global,”ungkap Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional dan Musyawarah Dewan Partai Partai Bulan Bintang di Kelapa Gading, Jakarta.
Sejak 2022 ada setidaknya beberapa persoalan yang berlangsung seperti pandemi covid-19 yang tidak sepenuhnya selesai, bahkan melonjak di beberapa negara. China adalah salah satunya.
Rantai pasok menjadi permasalahan ketika beberapa negara mulai membuka aktivitas dan mendorong terjadinya peningkatan permintaan. Pasokan yang tidak mencukupi menjadikan inflasi tinggi.
Situasi semakin buruk ketika perang Rusia dan Ukraina meletus. Krisis energi dan pangan terjadi di banyak negara. Pada kesempatan yang sama negara maju seperti Amerika Serikat (AS) menaikkan suku bunga acuan dengan agresif yang menimbulkan gejolak di pasar keuangan.
“Kita diincar ancaman dan risiko-risiko baik yang namanya resesi global yang namanya resesi keuangan, krisis pangan, krisis energi ditambah dan inflasi yang sangat tinggi bahkan minggu lalu setelah tahun baru managing director IMF bahwa tahun 2023 sepertiga ekonomi dunia diprediksi mengalami resesi,” jelasnya.
Dilansir dari cnbcindonesia ramalan sepertiga dunia bakal jatuh ke jurang resesi tersebut adalah yang terbesar dalam dua dekade terakhir. “Sepertiga ekonomi dunia artinya jika ada 200 lebih negara artinya 70 negara akan mengalami resesi,” paparnya.
“Tahun 97/98 hanya 8 negara, sedikit sekali itu sudah mengganggu ekonomi kita. Ini 60 – 70 negara diperkirakan akan ambruk ekonominya. IMF mengatakan bahkan untuk negara yang tidak terkena resesi ratusan juta akan merasakan sedang mengalami resesi,” tambah Jokowi.
Informasi yang diterima Jokowi, sebanyak puluhan negara kini sudah antre untuk menjadi pasien IMF.
“Informasi kemarin pagi saya dapatkan ada 16 negara jadi pasien IMF karena ekonomi ambruk. Ini 16 negara sudah menjadi pasien imf dan 36 negara antre di depan pintu IMF ingin jadi pasien imf artinya keadaan sudah tidak normal. Saya tidak menakut nakuti ini adalah angka angka yang harus saya sampaikan,” tegas Jokowi dilansir dari cnbcindonesia.