Ka.Dep Marturia Pdt. Daniel Harahap Menjadi Keynote Speaker Dalam Dialog Nasional Antar Agama
Kepala Departemen Marturia HKBP Pdt. Daniel Taruliasi Harahap hadir dalam kegiatan Dialog Nasional Antar Umat Beragama yang diselenggarakan HKBP Distrik VIII DKI Jakarta pada Senin (26/9/2022) di Sopo Marpingkir, Jakarta Timur.
Selaku Keynote Speaker, Pdt. Daniel Harahap menyampaikan beberapa hal terkait konteks kehidupan beragama dan berbangsa di Indonesia.
- Konteks kehidupan beragama dan berbangsa pada masa kini adalah pandemi. Covid-19 tidak mengenal dan tidak peduli pada agama yang dianut seseorang, siapa pun bisa menjadi korban. Namun agama-agama di Indonesia mampu bekerja sama dengan pemerintah, berupaya menjadi masyarakat menjadi sehat tanpa pernah mempertanyakan agama apa yang dianut. Pandemi hendaknya kita pahami bukan sebagai kutuk Tuhan, melainkan suatu kesempatan untuk berbuat kebajikan, mencintai sesama apapun latar belakang agama, suku, ras, dan lain-lain. Oleh sebab itu kiranya kesehatan menjadi bagian dari agenda agama-agama dan bagian dari kehidupan keberagamaan.
- Pemanasan global dan krisis ekologi. Lingkungan hidup bukan sekadar isu melainkan konteks kita beribadah, berumat, beragama juga bernegara. Kita menjalankan ibadah kita masing-masing di bumi yang satu yang semakin panas. Kiranya setiap umat beragama benar-benar memperhatikan lingkungan hidup, menjadikan tempat ibadah yang ramah lingkungan.
- Revolusi industri 4.0 atau era digital. Agama-agama kiranya membantu umatnya agar mampu survive di tengah era digital. Teknologi yang tinggi tersebut kiranya digunakan untuk membangun rasa saling menerima dan saling menghormati, karena melalui teknologi berupa media sosial, pesan-pesan agama sampai ke semua orang dengan tangannya masing-masing. Setiap agama harus menolak ujaran kebencian, menolak fabrikasi kebohongan apalagi yang dipakai mengatasnamakan agama.
- Indonesia di tahun 2045 kiranya menjadi masa depan bersama antar umat beragama. Setiap agama kiranya mempersiapkan warganya terkait dampak positif atau negatif terkait pemindahan ibu kota negara. Persoalan kemiskinan juga kiranya menjadi tugas dari agama-agama untuk mengatasi kemiskinan dan kesenjangan sosial. Agama bukan hanya membawa umatnya ke sorga, namun harus berupaya membuat Indonesia lebih baik.
Sebelum mengakhiri pemaparannya, Ka.Dep Marturia HKBP Pdt. Daniel Harahap menyerukan serta mendorong agar perjumpaan antar agama lebih banyak dilakukan di semua level, utamanya di level lokal. Melalui perjumpaan tersebut diharapkan menepis kekhawatiran, kecurigaan serta dapat membawa hal-hal baru yang menyegarkan.
Ia juga meminta setiap tokoh agama agar mengajak setiap umatnya melakukan hormat yang sangat tulus kepada agama lain serta meyakini bahwa agama ada banyak kebajikan.
“Kiranya melalui semua itu, kita dapat membantu membangun Indonesia yang lebih baik,” kata Pdt. Daniel.