Kadep Diakonia HKBP: “Kikis Stigmatisasi HIV/AIDS dengan Edukasi!”
Departemen Diakonia HKBP yang dipimpin oleh Kepala Departemen Diakonia HKBP Pdt. Debora Sinaga melalui salah satu unitnya yakni HKBP AIDS Ministry (HAM) kembali melakukan aksi edukasi seputar HIV/AIDS secara langsung kepada masyarakat.
Sebagaimana disampaikan Pdt. Beatrice Manurung ke newkairos.co (3/12/2021) dalam aksi edukasinya, HAM menggandeng beragam pihak untuk terlibat. Aksi edukasi dihadiri elemen gereja, elemen pemerintah setempat dan elemen komunitas para penarik becak di kawasan Balige Rabu, 1 Desember 2021.
Kegiatan aksi edukasi ini diawali dengan proses skrining HIV kepada penarik becak dan para peserta yang hadir. Skrining HIV merupakan tahap awal menguji apakah seseorang itu terkena virus HIV/AIDS. Melalui proses skrining akan diketahui tindakan yang harus dilakukan selanjutnya. Selain skrining HIV, HKBP AIDS Ministry juga melakukan tes antigen covid-19.
Selepas skrining, aksi edukasi yang lebih luas dilakukan dengan melakukan pawai dari kompleks Rumah Sakit HKBP Balige ke Bundaran di tengah kota Balige. Dalam pawai itu, juru bicara HAM Diak. Berlina Sibagariang dan Diak. Adha Pratiwi Sianturi secara bergantian menyuarakan agar masyarakat jangan terlalu percaya mitos tentang HIV/AIDS.
“Banyak mitos yang sesat yang membuat pengidap HIV/AIDS kerap diperlakukan tidak adil”, ujar Diak. Berlina dan Diak. Pratiwi dalam orasinya.
Kedua juru bicara ini dengan tegas menyuarakan penyadaran akan ketidakbenaran mitos menyesatkan ini. Beberapa mitos itu adalah bahwa seseorang tidak akan terjangkit virus HIV hanya lewat sentuhan seperti pelukan, berjabat tangan sehingga warga tidak perlu ketakutan berkomunikasi dengan para pengidap HIV AIDS.
Senada dengan yang disuarakan oleh kedua juru bicara, Kepala Departemen Diakonia HKBP juga menyuarakan edukasi massal lewat pawai.
“Kita harus tetap giat mensosialisasikan dan mengedukasi warga masyarakat agar stigma negatif kepada para pengidap HIV/AIDS terkikis. Ini adalah hal mendasar yang harus dipahami masyarakat banyak”, pesan Pdt. Debora Sinaga.
Selain pawai, Kepala Departemen Diakonia juga membagikan brosur edukasi HIV/AIDS kepada masyarakat serta menempelkan pita merah yang merupakan simbol HIV/AIDS kepada masyarakat.
Diharapkan kegiatan edukasi massal ini dapat membantu masyarakat merekonstruksi pemahaman yang keliru seputar HIV/AIDS sehingga di masa yang akan datang para pengidap HIV/AIDS dapat lebih diterima kehadirannya di tengah masyarakat.