Kecaplah Dan Lihatlah Kebaikan Tuhan
“ Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya! ” MAZMUR 34:9
Dalam menjalani kehidapan ini seringkali kita diperhadapkan dengan keadaan atau situasi yang terjadi silih berganti : “suka dan duka” “berhasil dan gagal” “tenang dan khawatir” “kemudahan dan kesulitan” “bersyukur dan kecewa” . Dan sebagainya Apakah dalam keadaan: suka, berhasil, tenang, kita menyebutkan bahwa Tuhan itu baik? sehingga kita bersyukur kepadaNya? Sebaliknya dalam keadaan: duka, gagal, khawatir, sulit: kita menyebutkan bahwa Tuhan membiarkan kita, tidak peduli dengan keadaan kita bahkan Tuhan meninggalkan kita.Sehingga kita kecewa dan menyalahkan Tuhan.
Sayangnya kita hanya memperhatikan kesulitan kita sehingga lupa kepada kebaikan Tuhan. Kita terus mengeluh dan focus terhadap situasi kegagalan dan kesulitan kita, dan lupa mengarahkan pandangan kepada Tuhan, melupakan segala kebaikan dan penyertaanNya yang sebenarnya masih bisa kita rasakan. Atau sama sekali kita tidak pernah mencari pertolongan Tuhan.
Itulah yang disadari oleh Daud, raja Israel yang sama seperti kita juga, sama-sama manusia dengan pergumulan-pergumulannya sendiri. Meski ia terus-menerus berada dalam situasi sulit, dikejar-kejar musuh, berada dalam bahaya, bahkan nyawanya terancam dan hendak dibunuh, Daud tidak melupakan kebaikan Tuhan yang pernah ada dalam hidupnya, ia masih merasakannya meski sedang berada dalam situasi sulit.
Daud menulis Mazmur 34 ini, tentu bukan ketika ia sedang dalam keadaan baik. Tapi lihatlah apa yang ia katakan: “Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!” (Mazmur 34:9). Kecaplah dan Lihatlah. Ini melibatkan dua panca indera yang bisa merasakan sesuatu secara nyata, bukan hanya sebatas perkataan, wacana atau bayangan saja. Tetapi itu memang sungguh nyata dia rasakan dan melihat betapa baiknya Tuhan itu. Sehingga ia merasa aman dan terlindung dalam situasi yang bahaya itu. Ia percaya bahwa Tuhan adalah pelindung dan penolong baginya. Kita bisa melihat bagaimana mata Daud yang hanya terfokus merasakan dan memandang kebaikan Tuhan.
Disaat kita mencari dan memandang Tuhan, Dia menjawab dan melepaskan dari ketakutan (ay 4), disaat kita berseru kepada Tuhan, Dia mendengar dan menyelamatkan kita (ay 7,18), Tuhan berjanji tidak akan membiarkan orang-orang yang hormat kepadaNya berkekurangan (ay 10-11), Tuhan dekat dengan orang-orang yang patah hati dan remuk jiwanya (ay 19), Tuhan juga membebaskan jiwa hamba-hambaNya, dan membebaskan orang yang berlindung kepadaNya dari hukuman. (ay 23). Semua ini merupakan bukti kebaikan Tuhan yang begitu nyata yang seharusnya kita sadari walau dalam situasi atau kondisi apapun kita hari ini. Tuhan tetap ada dengan kasih dan kebaikanNya ditengah segala situasi hidup kita.
Terkadang, Kebaikan Tuhan juga akan terjadi saat kita berada dalam kesulitan, karena itu jangan hanya focus kepada kesulitan kita, pergumulan kita, yang membuat kita melupakan kebaikan dan pertolongan Tuhan. Tetapi, mari kita merenungkan, meresapi, mengecap dan merasakan kebaikan Tuhan yang sesungguhnya tetap ada menyertai kita dalam kondisi seperti apapun. Percayalah bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan anak-anakNya sendirian. Kebaikan dan kasih Tuhan itu nyata. Tuhan adalah penolong kita. Berbahagialah orang yang berlindung pada Tuhan. AMIN