Ledakan di Ukraina Akibat Invasi Militer Rusia
Usai Presiden Rusia Vladimir Putin memberi izin operasi militer khusus di Timur, pasukan Rusia bersegera menembakkan rudal ke beberapa kota di Ukraina. Bukan hanya itu, Rusia juga telah mendaratkan pasukan di pantai.
Terkait serangan tersebut, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan di twitter bahwa Putin telah melancarkan invasi penuh ke Ukraina. “Kota yang selama ini berada dalam keadaan damai sedang diserang”, ujar Dmytro dalam twitnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa Rusia telah melakukan serangan rudal terhadap infrastruktur Ukraina. Ledakan dan sirene pun terdengar di banyak kota.
Hal ini senada dengan laporan media Rusia yang menyatakan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia menyampaikan bahwa mereka telah menghancurkan infrastruktur militer di Pangkalan Udara Ukraina. Serangan tersebut terjadi tiga jam setelah Presiden Putin mengeluarkan perintah terkait operasi militer khusus.
Akibat serangan militer tersebut Ukraina pun menutup wilayah udaranya untuk penerbangan sipil untuk menjaga keselamatan banyak orang. Sementara itu, regulator penerbangan Eropa juga mengeluarkan peringatan bahaya terbang di daerah perbatasan Rusia dan Belarusia akibat invasi militer Rusia.
Terkait serangan yang dilakukan Rusia ke Ukraina, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengutuk serangan tersebut. Dia menyebutkan serangan itu sebagai serangan sembrono yang tidak beralasan.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres di menit-menit terakhir juga telah membuat permohonan kepada Presiden Putin agar menghentikan serangan tersebut. “Atas nama kemanusiaan, hentikanlah serangan tersebut”, ujar Antonio.
Serangan militer Rusia ke Ukraina membuat banyak warga Ukraina berlindung di Stasiun Kereta bawah tanah. Rasa takut menghantui warga akibat serangan rudal militer Rusia dan bersembunyi demi menyelamatkan diri.