Marsitekka, Dulunya Populer Kini Terlupakan
*Disarikan oleh Pdt. Daniel Napitupulu
Pada era digital ini aneka mainan sudah hadir dalam aneka bentuk dan sudah sangat modern. Berbagai permainan tradisional kini sudah tergantikan dengan permainan modern. Permainan tradisional berbagai suku di Indonesia (khususnya suku Batak), yang dulunya populer, kini terlupakan.
Salah satu permainan tersebut adalah Marsitekka. Marsitekka merupakan permainan tradisional yang memanfaatkan bidang datar sebagai arena bermainnya. Permainan ini umumnya dimainkan oleh anak-anak perempuan, biasanya dilakukan dua orang. Caranya adalah membuat beberapa kotak persegi empat yang digaris di tanah atau bidang datar dengan menggunakan kayu atau alat gores yang memungkinkan. Untuk lokasi permainan berlantai semen, kotak-kotak bisa digambar dengan kapur.
Dalam permainan ini, ada semacam alat bantu, biasanya batu berbentuk pipih atau uang logam. Batu pipih atau uang logam itu dilemparkan ke salah satu kotak, lalu melompat-lompat di dalam kotak untuk mengambil alat bantu tadi. Selama melompat, kaki tidak boleh mengenai tepi garis kotak tersebut. Ini dapat melatih anak untuk melakukan gerakan tubuh secara ter-koordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan, dan kelincahan.
Selain itu, permainan ini dapat menstimulasi sosial-emosional anak. Hal ini terlihat ketika anak menunjukkan kemampuan dirinya untuk menyesuaikan dengan situasi pada saat menunggu giliran bermain. Apabila anak melanggar aturan main, misalnya ketika menginjak garis, anak harus berganti dengan lawannya disertai rasa kecewa. Hal ini membuat anak terlatih mengenal perasaan sendiri dan mengelolanya secara wajar (mengendalikan diri secara wajar).