Menjadi Orang Yang Murah Hati
Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.” Amsal 11:17
Sobat kairos. Yang dikasihi Tuhan….Sudah menjadi hal yang umum, bahwa setiap orang adalah untuk dirinya sendiri. Tidak ada yang lebih dekat denganku daripada diriku sendiri. Umumnya perhatian kita akan lebih difokuskan pada diri sendiri bukan pada orang lain. Namun dalam Firman Tuhan hari ini kita diingatkan bahwa orang yang murah hati, berbuat baik kepada diri sendiri, memudahkan diri sendiri dan menjaga dirinya tetap demikian. Dia senang meringankan beban orang-orang yang baginya bagaikan diri sendiri, karena kita adalah sesama anggota keluarga Allah. Lebih dalam pengertiannya dalam bahasa Ibrani disebut –hesed- untuk “Kemurahan” diterjemahkan secara hurufiah “kemampuan untuk masuk ke dalam kulit orang lain sampai kita dapat melihat sesuatu dengan matanya, memikirkan sesuatu dengan pikirannya, dan merasakan sesuatu dengan perasaannya.” Dalam Yesaya 58:7”Apabila engkau tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri, melainkan melakukan yang baik kepada orang lain seperti untuk dirimu sendiri, apabila engkau menggunakan dirimu untuk berbuat baik dan menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri, engkau akan berbuat baik kepada jiwamu sendiri, karena Tuhan akan memuaskan hatimu dan membaharui kekuatanmu”.
Orang yang murah hati tidak pernah menganggap bahwa kebaikan yang dilakukannya merupakan suatu paksaan atau kerugian baginya, sebaliknya ia melakukan kebaikan itu dengan sukacita, tanpa mengharapkan balasan dan pamrih. Tidak ada kata sia-sia bagi orang yang bermurah hati atau berbuat baik kepada orang lain! Di dalam Amsal 19:17 tertulis: “Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.” Jadi, orang yang berbuat kepada orang lain sesungguhnya sedang melakukan kebaikan bagi dirinya sendiri, sebab Tuhan pasti membalas perbuatan baiknya. “Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.” (2 Korintus 9:6).
Jauhlah dari diri kita menjadi orang yang kejam, sebab itu akan menyiksa badan kita sendiri. Sebab orang kejam itu bertabiat buruk, tidak memiliki hati untuk menggunakan apa yang ada padanya untuk kebaikan bagi orang lain. Dia menjengkelkan bagi sesamanya, saudaranya yang adalah dirinya sendiri. Iri hati, kebencian dan keserakahan dunia membusukkan tulang dan menghabiskan daging. Jangan berhenti bermurah hati sekalipun kini sepertinya hilang tertiup angin. Kebaikan kita terhadap orang lain adalah kebaikan terhadap diri sendiri. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. (Matius 5:7)
Amin. Selamat beraktifitas, tetap disiplin melakukan protokol kesehatan, Tuhan memberkati.