Orang Tua Harus Menghindari Ini Ketika Memarahi Anak
Orang tua yang baik adalah memuji anak ketika melakukan yang baik, menegur dan memarahi anak ketika melakukan kesalahan. Memarahi anak adalah hal yang wajar, tapi ingat, jangan sampai melewati batas dan berdampak buruk bagi perkembangan jiwa anak.
Berikut hal yang harus dihindari orang tua ketika memarahi anak :
- Membentak anak dengan makian. Emosi yang tidak tertahan bisa membuat orang tua membentak anak. Namun jangan lupa, bentakan yang berlebihan, apalagi disertai dengan makian, akan merusak perkembangan jiwa anak. Berhati-hatilah. Membentak dan memaki anak kelak akan membuat anak menjadi penakut dan bahkan menjadi anak yang tidak sopan.
- Memarahi anak di depan orang banyak. Memarahi anak di depan orang banyak akan membuat anak merasa dipermalukan. Bisa saja hati anak akan sakit dan membuatnya kehilangan kepercayaan diri. Alangkah baiknya jika memarahi ini dilakukan di tepat yang lebih private agar anak merasa lebih berharga dan menyadari kesalahannya.
- Memarahi anak dengan mengungkit-ungkit kesalahan lainnya. Memarahi anak karena kesalahannya adalah hal yang benar. Namun mengungkit kesalahan lain di luar fokus masalah akan menjadikan anak merasa tidak pernah dimaafkan dan cenderung akan menjadi pendendam. Biarlah kemarahan saat itu hanya tentang kesalahan yang terjadi saat itu juga.
- Memarahi anak dengan menggunakan kekerasan fisik. Kemarahan jangan sampai disalurkan dengan melakukan kekerasan fisik kepada anak, semisal memukul, mencubit dan lain sebagainya. Kemarahan yang disertai kekerasan fisik bisa menjadikan anak trauma atau bahkan menjadi anak yang brutal dan bisa saja kelak akan menjadikan kekerasan sebagai solusi masalahnya.
- Memarahi anak tanpa memberi maaf. Tujuan memarahi anak adalah untuk menyadarkan si anak akan kesalahannya. Kesadaran itu diharapkan dapat membuat si anak semakin baik. Maka semestinya kemarahan harus diakhiri dengan memberi maaf, utamanya ketika si anak sudah minta maaf. Memberi maaf akan membuat si anak merasa diterima dan kelak akan menjadinnya sebagai pribadi pemaaf dan tidak pendendam.