Pertemuan Singkat Berbuah Manis

 Pertemuan Singkat Berbuah Manis

Foto Penulis dengan Pdt. Andar Ismail Penulis Buku Seri Selamat

Buku “Seri Selamat” karya Andar Ismail sering saya baca. Mengapa? Karena bahasanya sederhana,
singkat, padat dan kaya akan humor. Pengalaman penulis yang saya kagumi ini banyak yang menarik.
Misalnya, pada masa kecilnya, ketika bersekolah, dan ketekunannya. Sekolahnya saya tahu persis di
mana, karena saya besar di kota Bandung.
Sudah beberapa buku diterbitkan dan hampir semua saya miliki. Kurang lebih ada 31 buku,
diantaranya “Selamat Pagi”, “Selamat Natal”, “Selamat Mengindonesia”. Bagi saya, semua menarik
untuk dibaca. Begitulah saya mengagumi sosok penulis ini.
Pada awal 2014, saya sedang berada di Toko Buku BPK Gunung Mulia untuk suatu pertemuan
bersama “Saat Teduh”. Tepat di hari itu, Bapak Andar Ismail sedang berkantor di toko buku rohani
itu. Dari ruang pertemuan, saya melihat beliau di ruang kantornya yang bersebelahan. Saya
memberanikan diri untuk menemuinya.
Saya sapa, “Bapak dari Bandung ya?”

Dengan ramah dia menjawab singkat, “Iya”. “Maaf, saya tidak kenal, Ibu siapa?”
“Saya dari Bandung”, saya mengawali pembicaraan yang umum karena saya tahu Pak Andar
berasal dari Bandung melalui buku-bukunya.
Saya sampaikan bahwa saya membaca karya-karyanya, dan tahu persis di mana letak jalan dan
bangunan yang dimuat di karya-karyanya seperti GKI Kebon Jati di Jalan Kebon Jati, atau Jalan
Bahureksa tempat dia bersekolah.

Ketika saya pensiun dari penatua di HKBP Pulo Asem pada 2013, saya membuat buku kecil berjudul
“Lentera Jiwa” berisi ayat-ayat Alkitab di masa suka dan duka. Kebetulan buku kecil itu saya bawa di
tas. Saya tunjukkan buku itu. Saya ungkapkan ke Pak Andar bahwa sebagai orang yang mengenal
Tuhan dan menggumulinya, harus ada buahnya. Mungkin ini bisa menjadi usulan judul buku
berikutnya. “Saya pikir-pikir dulu”, demikan Pak Andar menanggapai usulan saya. Kemudian saya
pamit dan Pak Andar meminta nomor telepon rumah saya.
Seminggu kemudian Pak Andar menelepon ke rumah, yang awalnya diangkat oleh suami saya. Pak
Andar memberi tahu bahwa dia menerima usulan itu dan akan memberi judul buku barunya
“Selamat Berbuah”.
Setahun kemudian, buku “Selamat Berbuah” terbit. Peluncuran buku pada 28 Februari 2015 dan
saya bersama suami diberi kesempatan untuk hadir di acara tersebut. Pak Andar pun mengucapkan
terima kasih atas usulan saya. Hati saya senang dan merasakan berkat yang berkelimpahan. Pada
kesempatan itu, saya tidak lupa mengabadikan momen untuk berfoto bersama dan mendapatkan
catatan kecil di halaman pertama buku sebagai ucapan terima kasih.
Bagi saya, Pak Andar adalah penulis yang handal. Walau di tengah kesibukannya menulis buku,
beliau dengan ramah mau meluangkan waktu singkat untuk berbincang bahkan berdoa bersama.
Doa dan harapan saya untuk Pak Andar agar selalu menjadi berkat bagi semua pembacanya.

Jakarta, 4 April 2022
St. Ny. Dewi Simangunsong – Siahaan (73 th)

Related post