Porseni Remaja Naposobulung HKBP Distrik XXVII Borneo
HKBP Distrik XXVII Borneo menggelar kegiatan Pekan Olahraga dan Seni atau Porseni Remaja Naposobulung (ReNa) se-Distrik.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Praeses HKBP Distrik XXVII Borneo Pdt. Mangido Tua Pandiangan dalam ibadah pembukaan yang dilaksanakan di gedung Gereja HKBP Balikpapan Resort Kalimantan Timur, Kamis (29/6/2023). Pembukaan Porseni ditandai dengan pemukulan gong yang dilakukan Praeses Mangido Tua Pandiangan.
Porseni ReNa se-Distrik Borneo yang diketuai Tulo Zega berlangsung dengan mengusung tema “Welcome Back” berdasarkan 2 Timotius 1:7 “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban”.
Berbagai kegiatan digelar menjalin kebersamaan dan kekompakan diantara ReNa se-Distrik Borneo, mulai dari olahraga, games hingga seni dan budaya. Perlombaan yang diadakan pun beragam seperti futsal putra, voli putri, badminton ganda putra, badminton ganda campuran, vocal grup, paduan suara, mobile legend, tortor dan band.
Para generasi muda gereja ini mengikuti rangkaian kegiatan dengan penuh sukacita. Mereka pun begitu bersemangat menunjukkan kreativitasnya khususnya dalam kegiatan bernuansa Batak seperti tortor. Meski berada di Tanah Borneo yang jauh dari Tanah Batak, namun anak-anak muda gereja HKBP ini mampu menunjukkan penampilan terbaik.
Setelah mengikuti rangkaian kegiatan dan perlombaan, pada Sabtu 1 Juli, kegiatan porseni turut diisi dengan Malam Nada dan Dana yang menghadirkan Artis Batak RNB Trio.
Puncak kegiatan digelar pada Minggu 2 Juli 2023 dengan mengadakan Kebaktian Raya Pemuda HKBP Distrik XXVII Borneo di Gedung KNPI Balikpapan yang dipimpin Praeses Mangido Tua Pandiangan sebagai pengkhotbah, didampingi 3 orang liturgis yakni Pdt. Mauli Aritonang (Pendeta HKBP Resort Balikpapan Utara), Pdt. Eben Ezer Simanjuntak (Pendeta HKBP Resort Tarakan) dan Pdt. Marganda Lubis (Pendeta HKBP Resort Sentosa Samarinda) serta Pdt. Gustaf Hutagaol (Pendeta HKBP Resort Balikpapan Baru) sebagai pembaca warta jemaat dan doa syafaat.
Usai kebaktian raya, acara dilanjutkan dengan tortor remaja naposo yang oleh Praeses dinamakan tortor cari jodoh. Dinamakan demikian karena hal itu adalah harapan dan kerinduan dari orang tua saat mengikuti ibadah PA di gereja sehingga pokok doa dalam ibadah tersebut salah satunya adalah agar Tuhan memberikan jodoh atau pasangan hidup kepada anak-anaknya.
Selain tarian tortor, acara puncak juga diisi dengan pengumuman pemenang lomba serta penyerahan hadiah.