Romo Antonius Suyadi berkata Toleransi itu Sederhana Kunjungilah Tempat Ibadah Agama Lain
Romo Antonius Suyadi, Pr mengundang mahasiswa UHAMKA dan kalangan muda dari Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PP Muhammadiyah untuk datang berkunjung ke Gereja Katedral atau ke gereja yang ia layani di daerah Bendungan Hilir.
Undangan tersebut ia sampaikan pada saat menghadiri kegiatan Dialog Nasional Antar Umat Beragama yang diselenggarakan HKBP Distrik VIII DKI Jakarta pada Senin (26/9/2022) di Sopo Bolon gedung Sopo Marpingkir HKBP, Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur.
Romo Antonius Suyadi, Pr yang hadir sebagai narasumber selaku perwakilan Konferensi Waligereja Indonesia melontarkan undangan tersebut ketika melihat bahwa dari perwakilan mahasiswa UHAMKA dan LDK PP Muhammadiyah yang hadir di lokasi kegiatan, hanya 1 orang yang pernah memasuki tempat ibadah agama lain.
Padahal, untuk dapat memahami, mengerti dan menjalani kehidupan secara bersama adalah dengan adanya sikap saling menerima, saling mengunjungi bahkan melakukan kerja sama kecil karena Toleransi itu sesederhana mengunjungi tempat ibadah agama lain serta melakukan kerja sama kecil akan menjadi cahaya kecil dalam kehidupan bersama dan menjaga kerukunan.
“Jangan khawatir kalau nanti berjumpa dengan yang Katolik, Protestan, Hindu dan Buddha anda akan pindah agama. Syaratnya, kita harus punya iman yang kuat dalam diri kita. Tidak perlu khawatir untuk itu,” kata Romo Antonius.
“Mau terbuka dan mau menerima satu dengan yang lain adalah kunci besar dalam kehidupan bersama di dalam membangun bangsa,” tambahnya.
Selanjutnya, terkait adanya informasi yang keliru dan disebarkan dengan sengaja untuk memprovokasi agar terjadi perpecahan antar umat beragama, Romo Antonius memberikan solusi yang sederhana.
“Kuncinya sangat sederhana! Hal yang tidak baik yang kita dapatkan entah dari mana saja, hapus dan delete saja,” katanya.
Sebaliknya, berita baik yang menumbuhkan semangat kebersamaan, persaudaraan dan perjuangan bersama untuk yang baik demi kemajuan bersama harus disebarkan.
“Yang buruk kita hapus, yang baik kita bagikan, niscaya itu akan menjadi terang kebaikan bagi kita semua,” lanjutnya.
Oleh karenanya, pada kesempatan itu ia mengajak seluruh elemen bangsa agar terbuka, membuka diri, saling menerima, saling mengunjungi dan saling bekerja sama demi menghadirkan bangsa yang hidup dalam kedamaian.
“Dengan demikian hal-hal yang menyebabkan keretakan akan terhindarkan, dan kedamaian pun tercipta dan menjadi kekuatan bagi warga bangsa Indonesia yang hidup dalam keberagaman,” ujar Romo Antonius.