Salam Jumpa, Oma Opa!”Udah Nggak Zaman Nyimpen Dendam!”

Oleh St Ny Dewi Simangunsong br Siahaan (Anggota Lansia HKBP Pulo Asem)
Halo para senior kece yang penuh kasih!
Kadang masih ada ya yang nyangkut di hati kita—judul lama gitu, kayak: “Aku sih nggak bisa ngampunin dia!” atau “Duh, kesel banget sampe sekarang!” Tapi hei… kita ini udah ditebusKristus, lho! Jadi, masa iya kita masih nyimpen yang kayak gitu? Yuk, move on!
Aku sendiri, jujur aja, nggak suka nyimpen kebencian. Semuaorang bagiku adalah kawan. Bahkan tetangga-tetanggaku di sekitar bilang, “Wih, orang Batak satu ini nggak kasar, beda!” Haha… maklumlah, aku besar di kota Bandung, jadi logatnyaudah campur sari. Tapi di rumah? Masih dong pake bahasadaerah—biar nggak lupa akar!
Aku pernah banget dapet nasihat yang nempel terus di hati:
“Seribu kawan masih kurang, tapi satu musuh aja tuh udahterlalu banyak.”
Makanya, aku pilih buat jauhi permusuhan. Gimana pun juga, nyimpen dendam itu kayak luka yang nggak sembuh-sembuh. Malah makin dalem kalau dipelihara terus.
Sekarang, di usia yang makin matang ini, yuk kita tetapbangun relasi yang sehat sama orang lain. Tapi jangan lupa, relasi yang paling penting itu ya relasi sama Tuhan. Biar hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus, jadi nggak gampangtersulut emosi. Tuhan beserta kita, selalu. Amin!
Ngomong-ngomong, aku mau kasih ilustrasi dikit nih…
Bayangin kita lagi masak, eh… pancinya gosong! Ada dua cara buat bersihin:
1. Langsung disabun dan disikat. Tapi biasanya masih adatuh kerak-keraknya yang nempel.
2. Direndam dulu, biar gosongnya lepas sendiri, terusdipanaskan dikit baru deh dibersihin.
Nah, aku sih milih cara kedua. Sama kayak kalau aku disakitiorang. Aku nggak langsung bales atau marah-marah. Tapi merenung dulu, olah dalam hati, dan biarkan Tuhan yang sembuhin. Balas dendam? Duh, no thanks!
Inget ya, di Matius 6:14-15 Tuhan Yesus bilang:
“Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamuyang di sorga akan mengampuni kamu juga.
Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.”
Bayangin deh… betapa beratnya hidup ini kalau kesalahankita nggak diampuni. Makanya, yuk minta tolong samaTuhan:
“Tuhan, ajari aku buat gampang mengampuni. Jangan biarkanaku jadi orang yang pendendam. Aku mau bebas dan damai.”
Gimana, Oma Opa, masih mau nyimpen dendam? Yuk, isihari-hari kita dengan damai, kasih, dan pengampunan. Soalnya hidup itu indah, kalau hati kita bersih.
Tuhan memberkati!