Setia Sampai Akhir
“Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya” (Daniel 12 : 3)Ada kalanya kita, sebagai orang percaya, harus mengalami penderitaan dan masa-masa sulit. Kita bisa saja mengalami kegagalan, kerugian, bencana, sakit penyakit, dll.
Semua orang bisa saja mengalami itu. Namun, apa yang membedakan kita sebagai orang percaya dengan orang-orang yang tidak percaya, ketika kita menghadapi penderitaan dan masa-masa sulit itu? Sebelum kita menjwabnya, mari kita belajar dari firman Tuhan hari ini dari Daniel 12:3.
Situasi yang terjadi pada saat kitab Daniel ini dituliskan, yaitu umat Tuhan sedang mengalami penderitaan yang sangat berat. Umat Tuhan, yaitu bangsa Israel sedang mengalami penderitaan yang berat, yaitu mereka dijajah dan dikepung bangsa-bangsa yang kuat di sekitar mereka: bangsa Babel, bangsa Persia (11:13), bangsa Junani, bangsa Mesir dan bangsa Siria.
Dalam penglihatan apokalitik, Daniel melihat bahwa akan terjadi di masa depan, raja-raja di Utara yaitu raja-raja di Siria (Antiokhus Epifanes, Atikokhus IV), dan raja-raja di Selatan yaitu Ptolomeus di Mesir datang silih-berganti mengepung dan menjajah umat Tuhan. Hal ini dapat kita baca dalam Daniel 11.
Dalam penglihatan apokaliptik itu, Daniel akan terjadi Waktu kesesakan yang besar, belum pernah terjadi sebelumnya (Dan. 12:1).
Dalam Daniel 11 digambarkan bahwa raja dari Utara yang datang menjajah umat Tuhan itu adalah seorang raja yang hina, tidak memiliki martabat raja (ay. 21), berlaku curang (ay. 23), menghamburkan rampasan dan jarahan dan harta (ay. 24). Bahkan raja itu berbuat sekehendak hatinya; ia akan meninggikan dan membesarkan dirinya terhadap setiap allah. Juga terhadap Allah yang mengatasi segala allah, ia mengucapkan kata-kata yang tidak senonoh (Dan. 11:36).
Tetapi umat Tuhan itu akan terluput pada saat kesesakan besar itu.
Bagaimana umat Tuhan itu bisa luput dari kesesakan besar itu? Tuhan akan mengutus suruhan-Nya, Mikhael (Pemimpin besar) yang akan mendapingi dan menyelamatkan umat Tuhan.
Sekarang, mari kita memetik pelajaran iman yang berharga dari ayat renungan kita hari ini: Sebesar apapun pencobaan dan penderitaan yang kita alami, Tuhan akan tetap bersama kita, baik suka maupun duka. Kekuasaan dan penindasan yang dilakukan oleh raja Antiokhus IV dari Utara hanya untuk sementara.
Orang-orang bijaksana itu banyak yang jatuh, mereka akan menghadapi pengujian, penyaringan dan pemurnian iman.
Ingatlah firman Tuhan yang tertulis dalam 1 Kor. 10:13, “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” Mari kita jadikan hidup ini berarti dan bermakna.
Selamat merayakan, mensyukuri, memaknai dan menghidupi hidup dalam anugerah Tuhan. Amin.