Tuhan Mendengar Seruanku!
Pdt Romeo Sinaga
Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.” Mazmur 18:7
Kesesakan yang kita alami sebagai dampak pandemi covid-19 belum berakhir hingga saat ini. Kesesakan itu membatasi ruang gerak kita, dan masih menyisahkan rasa kuatir akan adanya varian-varian baru covid-19 yang dapat menulari kita. Kita mengharapkan adanya kehidupan yang nyaman, aman, tenteram, dan bebas dari rasa kuatir. Ketika kita berada dalam kesesakan, kita berharap akan adanya pertolongan atas diri kita. Dari siapakah kita akan mendapat pertolongan itu? Atau kepada siapakah kita berseru pada saat hidup kita tersesak?
Pemazmur mengajak kita untuk berseru kepada Tuhan dan berteriak minta tolong kepada-Nya. Pemazmur mengakui bahwa bahwa Tuhan mendengarkan seruan dan teriaknya minta tolong. Telinga Tuhan sangat tajam mendengarkan seruan dan teriakan minta tolongorang-orang percaya. Tuhan mau mendengarkan seruan orang-orang percaya didasarkan pada kasih-Nya kepada orang-orang percaya dan sekaligus menjadi indikasi bahwa Tuhan segera bertindak menyelamatkan orang-orang percaya dari kesesakannya. Itu berarti, Tuhan hadir dan selalu ada bagi orang-orang beriman yang berseru kepada-Nya.
Pemazmur mengakui, bahwa kuasa Tuhan menyelamatkan orang-orang beriman tidak dibatasi ruang dan waktu. Kuasa Tuhan tidak hanya berada dalam bait-Nya, melainkan berada pada semua ciptaan-Nya. Sebagai Pencipta, Tuhan adalah Mahakuasa dan sumber segala yang ada. Kemaha-kuasaan adalah salah satu sifat atau hakikat Tuhan. Di dalam Kemaha-kuasaan-Nya, Tuhan menata ciptaan-Nya dengan rapi dan menciptakankehidupan yang damai sejahtera bagi semua ciptaan-Nya.
Sifat Tuhan yang Mahapengasih dan Mahakuasa menjadi jaminan bahwa Tuhan selalu mendengar seruan orang-orang percaya. Tuhan proaktif menyelamatkan orang-orang yang dikasihi-Nya dan turut berkerja mendatangkan hal-hal baik atas mereka. Pengakuan pemazmur ini didasarkan pada pengalaman hidupnya di mana Tuhan proaktif mendengarkan seruan dan teriakannya minta tolong. Pengakuan pemazmur inilah menjadi dasar kita sebagai orang percaya untuk berseru kepada Tuhan.
Dalam konteks saat ini, ini, dengan segala kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan (iptek) berusaha menawarkan keselamatan dengan kemudahan-kemudahan yang ada padanya. Tidak sedikit manusia, bahkan orang-orang Kristen mengandalkan iptek untuk melepaskan diri dari kesesakan yang dialaminya. Namun semakin dia mengandalkan iptek tersebut, semakin dia berada dalam kesesakan-kesesakan baru yang mengakibatkannya semakin terkungkung erat dalam kesesakan tersebut. Kebebasan yang ditawarkan dunia ini hanya bersifat semu. Oleh karena itu, keselamatan sejati hanya dapat diperoleh dari Tuhan sebagai anugerah. Kasih dan Kuasa Tuhan menjadi jaminan bahwa Tuhan mendengarkan seruan dan teriakan kita minta tolong kepada-Nya, ketika kita berada dalam kesesakan. Amin.
Sobat Kairos yang diberkati Yesus Kristus, sampaikanlah seruanmu dan teriakanmu minta tolong kepada Tuhan, karena telinga-Nya terbuka lebar mendengarkan seruan dan teriakanmu. Selamat beraktivitas dengan tetap setia menaati protokol kesehatan; menggunakan masker, rajin mencuci tangan, tetap menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. Tuhan Yesus memberkati.