Usai Indonesia, India Akan Menjadi Presidensi G20 dan Tuan Rumah KTT G20 Tahun Depan
Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali akan ditutup hari ini, Rabu 16 November 2022. Indonesia telah mendapatkan jabatan Presidensi G20 itu sejak 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022. Siapa tuan rumah G20 mendatang setelah Indonesia?
Melansir dari website djkn.kemenkeu.go.id, G20 atau Group of Twenty merupakan sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia, yang terdiri atas 19 negara dan satu lembaga Uni Eropa.
G20 merupakan representasi lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB dunia. Anggota G20 antara lain Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
G20 pertama kali dicetuskan pada 1999 oleh anggota G7 dengan merangkul negara-negara maju dan berkembang di dunia untuk mengatasi krisis dunia yang melanda Asia, Rusia, dan Amerika era 1997-1998. Secara umum, G20 memiliki tujuan mencapai pertumbuhan global yang kuat, inklusif, berkelanjutan, dan seimbang.
India akan mengambil alih Presidensi G20 mulai 1 Desember 2022 untuk periode satu tahun. Saatnya negara tersebut meningkatkan persiapan untuk mengadakan KTT pada tahun 2023, pemerintah mengatakan bahwa India akan menyelenggarakan lebih dari 200 event yang tersebar di kota-kota besar, termasuk Delhi, Chennai, Kolkata, Mumbai, dll, sebagai bagian dari KTT tersebut.
Perdana Menteri India, Narendra Modi bahkan sudah meluncurkan logo, tema, dan situs web KTT G20 tahun 2023 pada 8 November silam. KTT mendatang akan menjadi pertemuan internasional paling terkenal yang pernah diselenggarakan oleh India.
KTT G20 utama kemungkinan akan diadakan pada Oktober-November 2023 di New Delhi. Daftar undangan akan mencakup 20 anggota tetap G20, undangan lainnya dan sekitar 10 hingga 12 badan dunia. Ini termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Internasional Monetary Fund (IMF), Organisasi Perdagangan Dunia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan lain-lain.
Para pemimpin negara undangan tetap termasuk Singapura, Spanyol, Belanda, Bangladesh dan Mesir juga akan menghadiri KTT tersebut. Sesi seperti KTT T-20, KTT wanita atau W-20 dan KTT pemuda Y-20 adalah di antara 200 acara yang akan diadakan sebagai bagian dari KTT G20.
Seminar dan pertemuan ini akan fokus pada kesehatan, tenaga kerja, keuangan, lingkungan, pendidikan, energi terbarukan, perubahan iklim, pandemi dan isu-isu penting lainnya di seluruh dunia.
Tema Presidensi G20 India selaras dengan pola utama kebijakan luar negeri PM Modi, yakni “Vasudhaiva Kutumbakam” atau yang berarti “Satu Bumi-Satu Keluarga-Satu Masa Depan”.
KTT G20 yang akan datang menjadi kesempatan geopolitik untuk menunjukkan peran utama India dalam urusan global. Ini juga akan menjadi kesempatan untuk mengartikulasikan peran kekuatan ekonomi India yang futuristik, cerdas teknologi, dan andal kepada dunia, memperkuat status Perdana Menteri Narendra Modi sebagai negarawan global.
Mengingat lanskap geopolitik yang bergejolak, beberapa isu akan dibahas, mulai dari perang di Ukraina, ketahanan energi dan pangan, inflasi, suku bunga, pengetatan moneter dan fiskal, jatuhnya pasar keuangan hingga stagnasi ekonomi dan kekhawatiran resesi.